Skema dan Proses Pembentukan Urine Beserta Gambarnya
Skema dan Proses Pembentukan Urine Beserta Gambarnya - Didalam tubuh manusia terdapat organ organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi atau pengeluar zat sisa dalam tubuh. Organ ekskresi tersebut meliputi paru-paru, hati, kulit, ginjal, dan usus besar. Organ tersebut saling terhubung satu sama lain. Kali ini materi belajar akan membahas mengenai hasil ekskresi pada ginjal yang berupa urine. Ginjal berfungsi sebagai sisa penyaring darah berupa urine. Urine tersebut merupakan zat sisa metabolisme berupa air serta bahan sisa lain yang dikeluarkan melalui kencing. Didalam pengeluaran urine terdapat tahap tahap yang harus dilalui serta dilakukan setiap hari secar berulang ulang. Selanjutnya mari kita simak proses pembentukan urine beserta skema tersebut.
Di dalam pengeluaran urine terdapat proses serta tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu. Biasanya pengeluaran urine dilakukan setiap hari dan secara berulang ulang. Urine tersebut keluar dari dalam tubuh berupa zat cair karena urine tersebut merupakan campuran air beserta zat sisa lainnya seperti yang telah kita bahas diatas.
Proses pembentukan urine terdapat tiga tahapan yaitu proses filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), serta proses augmentasi (pengeluaran zat sisa). Proses tersebut dilakukan secara berurutan dan saling berhubungan satu sama lain. Untuk lebih jelasnya proses pembentukan urine dapat dilihat melalui skema dibawah ini.
Setelah membaca proses pembentukan urin maka kita dapat menganalisa tentang skema pembentukan urine berdasarkan gambar proses pembentukan urine diatas. Adapun skema pembentukan urine adalah sebagai berikut:
Proses Filtrasi (Penyaringan)
Tahapan pembentukan urine di tubuh diawali dengan proses filtrasi. Pada tahapan ini gromerulus pada darah mengalir dari aorta menuju ke badan malpighi. Sebelum menuju malpighi aorta melewati arteri yang terdapat pada ginjal. Gromerulus adalah simpul pembuluh darah yang berada pada bagian nefron ginjal, biasanya gromerulus berukuran kecil. Sedangkan malpighi merupakan bagian dari ginjal yang tersusun oleh gromerulus dan kapsula. Didalam tahap ini terdapat dua zat yang akan disaring. Kedua zat tersebut ialah zat yang memiliki molekul yang besar seperti protein yang akan dialirkan keseluruh tubuh melalui darah, serta zat yang lainnya akan ditahan untuk tidak dialirkan keseluruh tubuh. Hasil dari proses penyaringan ini disebut Urine primer atau filtrat gromerulus. Zat tersebut masuk kedalam ginjal dan disimpan kedalam Simpai Bowman. Pada filtrat gromerulus mengandung zat zat lain seperti garam, gula, air dan urea. Adapun skema gambar proses filtrasi pembentukan urine dapat dilihat dibawah ini :
Proses Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Setelah melalui tahap penyaringan kemudian tahap selanjutnya adalan penyerapan kembali zat zat tersebut. Zat yang telah tersimpan tadi kemudian dikumpulkan kedalam saluran pengumpul. Zat zat yang akan diserap meliputi asam amino, garam dan glukosa. Zat tersebut diserap menggunakan lengkung henle dan tubulus proksimal. Lengkung henle berfungsi sebagai pengatur tingkat osmotik dalam darah serta pengatur hipertonik maupun hipotonik pada urine, sedangkan tubulus proksimal berfungsi sebagai pengurang isi dari filtrat gromerulus. Pada tahapan ini zat yang dihasilkan memiliki kadar zat urea yang tinggi, zat tersebut dapat disebut sebagai zat sekunder atau filtrat tubulus.
Prises Augmentasi ( Pengeluaran Zat )
Zat sekunder yang dihasilkan pada tahapan reabsorpsi tersebut akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Tubulus kontortul distal merupakan tempat pelepasan zat zat yang tidak berguna maupun zat yang berlebihan pada urine. Zat tersebut mengalir melalui pembuluh darah dan akan berkumpul pada tubulus kolektivus dan kemudian akan berkumpul pada rongga ginjal. Tubulus kolektivus berbentuk tabung sempit panjang yang berfungsi untuk menampung urine yang selanjutnya akan dialirkan kembali menuju kandung kemih.
Dari ketiga proses tersebut urine kemudian dialirkan menuju kandung kemih atau vesika urinaria melalui ureter. Apabila urine yang terdapat pada kandung kemih tersebut penuh maka kita akan merasa ingin buang air kecil. Urine tersebut akan dikeluarkan melalui uretra. Tahapan pada pebentukan ini berawal dari ginjal menuju rongga ginjal untuk melalui tahap tahapan sebelum zat tersebut dialirkan oleh darah. Kemudian zat zat sisa yang tidak digunakan lagi ditampung menuju tubulus kolektivus lalu dialirkan kembali menuju kandung kemih dan terakhir dikeluarkan melalui uretra.
Itulah Skema dan Proses Pembentukan Urine Beserta Gambarnya yang dapat saya sampaikan pada artikel kali ini. Pada dasarnya baik skema maupun proses pembentukan urine dapat dengan mudah kita temukan pada pembelajaran sains biologi di sekolah. Untuk mendapatkan materi materi ipa lainnya silahkan request melalui kolom komentar dibawah. Terimakasih.
Gambar Skema dan Proses Pembentukan Urine |
Skema dan Proses Pembentukan Urine Beserta Gambarnya
Di dalam pengeluaran urine terdapat proses serta tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu. Biasanya pengeluaran urine dilakukan setiap hari dan secara berulang ulang. Urine tersebut keluar dari dalam tubuh berupa zat cair karena urine tersebut merupakan campuran air beserta zat sisa lainnya seperti yang telah kita bahas diatas.
Proses Pembentukan urine
Proses pembentukan urine terdapat tiga tahapan yaitu proses filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), serta proses augmentasi (pengeluaran zat sisa). Proses tersebut dilakukan secara berurutan dan saling berhubungan satu sama lain. Untuk lebih jelasnya proses pembentukan urine dapat dilihat melalui skema dibawah ini.
Baca juga : Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Beserta Tempat Berlangsungnya
Skema Pembentukan Urine
Setelah membaca proses pembentukan urin maka kita dapat menganalisa tentang skema pembentukan urine berdasarkan gambar proses pembentukan urine diatas. Adapun skema pembentukan urine adalah sebagai berikut:
Proses Filtrasi (Penyaringan)
Tahapan pembentukan urine di tubuh diawali dengan proses filtrasi. Pada tahapan ini gromerulus pada darah mengalir dari aorta menuju ke badan malpighi. Sebelum menuju malpighi aorta melewati arteri yang terdapat pada ginjal. Gromerulus adalah simpul pembuluh darah yang berada pada bagian nefron ginjal, biasanya gromerulus berukuran kecil. Sedangkan malpighi merupakan bagian dari ginjal yang tersusun oleh gromerulus dan kapsula. Didalam tahap ini terdapat dua zat yang akan disaring. Kedua zat tersebut ialah zat yang memiliki molekul yang besar seperti protein yang akan dialirkan keseluruh tubuh melalui darah, serta zat yang lainnya akan ditahan untuk tidak dialirkan keseluruh tubuh. Hasil dari proses penyaringan ini disebut Urine primer atau filtrat gromerulus. Zat tersebut masuk kedalam ginjal dan disimpan kedalam Simpai Bowman. Pada filtrat gromerulus mengandung zat zat lain seperti garam, gula, air dan urea. Adapun skema gambar proses filtrasi pembentukan urine dapat dilihat dibawah ini :
Proses Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Setelah melalui tahap penyaringan kemudian tahap selanjutnya adalan penyerapan kembali zat zat tersebut. Zat yang telah tersimpan tadi kemudian dikumpulkan kedalam saluran pengumpul. Zat zat yang akan diserap meliputi asam amino, garam dan glukosa. Zat tersebut diserap menggunakan lengkung henle dan tubulus proksimal. Lengkung henle berfungsi sebagai pengatur tingkat osmotik dalam darah serta pengatur hipertonik maupun hipotonik pada urine, sedangkan tubulus proksimal berfungsi sebagai pengurang isi dari filtrat gromerulus. Pada tahapan ini zat yang dihasilkan memiliki kadar zat urea yang tinggi, zat tersebut dapat disebut sebagai zat sekunder atau filtrat tubulus.
Prises Augmentasi ( Pengeluaran Zat )
Zat sekunder yang dihasilkan pada tahapan reabsorpsi tersebut akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Tubulus kontortul distal merupakan tempat pelepasan zat zat yang tidak berguna maupun zat yang berlebihan pada urine. Zat tersebut mengalir melalui pembuluh darah dan akan berkumpul pada tubulus kolektivus dan kemudian akan berkumpul pada rongga ginjal. Tubulus kolektivus berbentuk tabung sempit panjang yang berfungsi untuk menampung urine yang selanjutnya akan dialirkan kembali menuju kandung kemih.
Tahapan Pembentukan Urine beserta Zat yang Dihasilkan
Dari ketiga proses tersebut urine kemudian dialirkan menuju kandung kemih atau vesika urinaria melalui ureter. Apabila urine yang terdapat pada kandung kemih tersebut penuh maka kita akan merasa ingin buang air kecil. Urine tersebut akan dikeluarkan melalui uretra. Tahapan pada pebentukan ini berawal dari ginjal menuju rongga ginjal untuk melalui tahap tahapan sebelum zat tersebut dialirkan oleh darah. Kemudian zat zat sisa yang tidak digunakan lagi ditampung menuju tubulus kolektivus lalu dialirkan kembali menuju kandung kemih dan terakhir dikeluarkan melalui uretra.
Itulah Skema dan Proses Pembentukan Urine Beserta Gambarnya yang dapat saya sampaikan pada artikel kali ini. Pada dasarnya baik skema maupun proses pembentukan urine dapat dengan mudah kita temukan pada pembelajaran sains biologi di sekolah. Untuk mendapatkan materi materi ipa lainnya silahkan request melalui kolom komentar dibawah. Terimakasih.
0 Response to "Skema dan Proses Pembentukan Urine Beserta Gambarnya"
Posting Komentar