Struktur dan Fungsi Batang Dikotil
Struktur dan Fungsi Batang Dikotil - Tumbuhan berbiji dapat dibagi menjadi dua yaitu tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil. Tumbuhan monokotil adalah jenis tumbuhan yang memiliki biji berkeping satu atau tunggal. Sedangkan dikotil adalah jenis tumbuhan yang berkeping dua. Setiap tumbuhan tersebut memiliki bagian bagian yang sama seperti akar, batang, daun, dan bunga. Bagian tumbuhan monokotil dengan tumbuhan dikotil memiliki struktur yang berbeda beda. Salah satunya ialah struktur dan fungsi batang dikotil. Struktur batang dikotil tersusun oleh beberapa jaringan. Jaringan penyusunan batang dikotil tersebut berbeda dengan jaringan penyusun batang monokotil.
Perbedaan antara batang dikotil dengan batang monokotil juga terdapat pada fungsi batangnya. Apakah anda mengetahui struktur batang dikotil dan fungsi batang dikotil? Di pelajaran IPA pasti sudah dipelajari bukan? Kali ini materi belajar akan membahas mengenai struktur dan fungsi batang dikotil. Struktur batang dikotil dan fungsi batang dikotil akan saya jelaskan secara lengkap.
Pada tumbuhan berkeping dua terdapat struktur batang dikotil yang hampir sama dengan struktur akarnya. Pada bagian bagian tersebut juga terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilhat dari bentuk morfologi yang terdapat dibagian batang ataupun akar. Batang dikotil memiliki bagian ruas maupun bagian daun, namun pada akar dikotil tidak memiliki bagian ruas maupun bagian daun. Pada akar dikotil memiliki bulu serta tudung akar, namun pada batang dikotil tidak memiliki bulu serta tudung akar. Berdasarkan struktur tersebut dapat disimpulkan bahwa batang dan akar dikotil sama sama mempunyai cabang. Struktur batang dikotil dapat disebut morfologi batang dikotil.
Untuk tumbuhan berkeping dua memiliki kuncup kuncup pada batang dikotil yang terdapat dibagian samping. Kuncup kuncup tersebut adalah struktur batang dikotil yang membentuk batang. Pada tumbuhan Agiospermae dapat dibagi menjadi tiga jenis batang yaitu jenis batang untuk tumbuhan rumput atau Kalmus, jenis batang untuk tumbuhan air atau Herbaseus, dan jenis batang untuk tumbuhan kayu. Dalam fungsi batang dikotil tersebut juga berbeda beda. Pada tumbuhan Herbaseus memiliki struktur yang berbeda dengan tumbuhan kayu yang berkaitan dengan gelang gelang xylem pada batang.
Pada tumbuhan Herbaseus memiliki struktur batang dikotil yang lebih ditekankan pada sel slerenkim yang terdapat diantara bagian floem dan xylem. Namun untuk tanaman kayu memiliki sifat kokoh dan kuat karena mempunyai gelang gelang xylem. Pada tumbuhan kalmus memiliki batang dikotil yang berongga sehingga membuat jenis tumbuhan ini bersifat lebih lemah daripada tumbuhan herbaseus. Batang adalah bagian pada tumbuhan yang dapat tumbuh memanjang. Pertumbuhan batang tersebut diakibatkan karena adanya jaringan meristem atau titik tumbuh batang yang terdapat dibagian ujungnya. Proses pertumbuhan batang dikotil dapat dijelaskan berdasarkan dua teori yang meliputi teori Tunika Korpus berasal dari Schmidt serta teori Histogen berasal dari Hanstein. Adapun penjelasannya dapat anda simak dibawah ini :
Teori histogen dikemukakan oleh Hanstein. Teori ini memiliki struktur batang dikotil yang memiliki titik tumbuh dengan tiga lapisan yang meliputi periblem, dermatogen dan plerom. Dermatogen adalah titik tumbuh lapisan terluar pada batang dikotil yang berbentuk epidermis. Periblem adalah titik tumbuh lapisan tengah pada batang dikotil yang berbentuk korteks. Sedangkan Plerom adalah titik tumbuh lapisan dalam pada batang dikotil yang berbentuk stele.
Teori tunika korpus memiliki perbedaan dengan teori sebelumnya yaitu teori Histogen. Struktur batang dikotil yang mengalami pertumbuhan terjadi berdasarkan dua lapisan yang meliputi lapisan titik tumbuh batang dikotil bagian dalam serta lapisan titik tumbuh batang dikotil bagian pinggir. Pada lapisan pinggir terdapat sel aktif yang membelah sehingga membuat titik tumbuh pada batang semakin luas. Untuk bagian dalam lapisan batang dikotil terdapat sel aktif yang melakukan pembelahan secara menyeluruh sehingga terjadi proses diferensiasi. Sel sel aktif unik yang terletak pada bagian dalam dapat disebut dengan korpus.
Menurut sifat dari pertumbuhan cabang pada batang dikotil serta akarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu tumbuh secara eksogen maupun tumbuh secara endogen. Tumbuh secara eksogen merupakan pertumbuhan yang terjadi pada batang dikotil dimana calon cabang baru akan keluar diantara bakal daun dengan titik tumbuh pada bagian bawah. Namun untuk tumbuh secara endogen adalah pertumbuhan yang terjadi pada akar yang membuat calon cabang muncul karena terdapat aktivitas dari perikambium maupun perisikel. Struktur batang dikotil dengan akar dikotil memiliki susunan yang berbeda menurut penelitian secara anatomi. Perbedaan tersebut ialah terdapat tidaknya unsur endodermis. Lapisan endodermis tersebut terdapat pada akar dan tidak terdapat pada batang. Struktur batang dikotil tersusun dari lapisan lapisan yaitu korteks, epidermis serta stele atau silinder pusat. Adapun penjelasannya yaitu:
Struktur batang dikotil ini hampir sama dengan struktur akar. Pada batang dikotil lapisan epidermis membentuk lapisan yang lebih rapat serta tidak mempunyai ruang antara sel satu dengan sel lain. Pada lapisan ini terdapat dinding sel bagian luar yang tersusun dari kutikula yang berfungsi sebagai pelindung saat batang kering. Saat tumbuhan mulai tua maka jaringan yang didalamnya memiliki jaringan gabus sebagai pengganti jaringan primer. Kambium gabus tersebut berfungsi untuk tempat pertukaran gas dan didalamnya ada celah atau lentisel. Epidermis batang dikotil dapat dibagi lagi menjadi sel gabus maupun sel silika. Salah satu contoh perubahan lapisan epidermis ini dapat terjadi pada tumbuhan tebu.
Pada struktur batang dikotil terdapat lapisan korteks yang terdiri dari sel parenkim yang mempunyai dinding sel yang tipis. Lapisan tersebut membuat ruang diantara banyak sel karena akibat dari sifatnya yang tdak beraturan. Korteks juga disusun oleh jaringan slerenkim dan jaringan kolenkim. Fungsi batang dikotil yang memuat kedua lapisan tersebut adalah untuk menguatkan batang serta menyokongnya. Sel sel korteks tersebut mengandung amilum. Amilum tersebut dapat diberi nama sarung tepung atau floeterma.
Stele atau silinder pusat terletak pada lapisan korteks bagian dalam. Untuk sisi luar memiliki lapisan perisikel. Stele tersusun oleh jaringan angkut berupa xylem dan floem serta tersusun jaringan parenkim. Struktur batang dikotil yang berupa xylem dan floem dapat dibagi menjadi dua menurut letaknya yaitu bikolateral, kolateral terbuka, kolateral tertutup ampikribal maupun ampivasal. Kolateral terbuka adalah pembuluh angkut pada batang dikotil yang terdapat lapisan kambium diantara xylem dengan floem sehingga membuat floem terletak diluar bagian xylem. Kolateral tertutup adalah pembuluh angkut pada batang dikotil yang tidak memiliki lapisan kambium diantara xylem dengan floem namun floem tetap terletak diluar bagian xylem.
(a) kolateral terbuka (b) kolateral tertutup (c) bikolateral (d) ampivasal (e) ampikribal
Bikolateral adalah jaringan angkut yang mempunyai floem bagian luar maupun floem bagian dalam serta xylem terdapat diantara kedua floem tersebut, contohnya pada tumbuhan Cucurbitaceae, Familia Solanaceae, serta Apocynaceae. Ampivasal adalah jaringan angkut pada batang dikotil dengan bagian floemnya dikelilingi oleh xylem, contohnya tumbuhan Acorus serta Cordyline. Ampikribal adalah jaringan angkut pada batang dikotil dengan bagian xylemnya dikelilinga oleh floem, contohnya tumbuhan paku atau Pteridofita.
Struktur batang dikotil memiliki jaringan meristem berupa kambium. Namun kambium tersebut tidak dimiliki oleh batang monokotil. Untuk kambium yang terdapat pada akar maupun batang dikotil beraktivitas dengan membentuk kulit pada arah dalamnya, namun pada aktivitas luarnya telah tercipta kayu. Kayu tersebut akan menebal karena aktivitas didalamnya terlalu banyak. Kambium tersebut melakukan fungsi batang dikotil berdasarkan musim. Apabila musim hujan maka tumbuhan tersebut akan lebih tinggi dalam proses kambiumnya namun apabila musim kemarau kambiumnya rendah. Pertumbuhan kambium yang berbeda dapat menyebabkan dibentuknya cincin konsentris atau garis lingkaran tahun. Garis tersebut berfungsi untuk mengetahui umur dari tumbuhan. Pertumbuhan kambium tersebut membuat kerusakan pada lapisan korteks, xylem, maupun floem dan akan membentuk jaringan baru bernama kambium gabus. Kambium tersebut membelah menuju dalam maupun luar. Kambium gabus yang keluar akan menciptakan sebuah felem, sedangkan kambium gabus yang kedalam akan menciptakan sebuah feloderma. Lubang sempit atau lentisel yang terdapat dibagian luar kambium gabus dapat digunakan sebagai tempat pertukaran gas karbondioksida dengan oksigen.
Demikianlah penjelasan mengenai struktur batang dikotil dan fungsi batang dikotil. Batang dikotil tersebut terdapat lapisan lapisan penyusun pertumbuhan pada batang. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.
Struktur dan Fungsi Batang Dikotil |
Perbedaan antara batang dikotil dengan batang monokotil juga terdapat pada fungsi batangnya. Apakah anda mengetahui struktur batang dikotil dan fungsi batang dikotil? Di pelajaran IPA pasti sudah dipelajari bukan? Kali ini materi belajar akan membahas mengenai struktur dan fungsi batang dikotil. Struktur batang dikotil dan fungsi batang dikotil akan saya jelaskan secara lengkap.
Struktur dan Fungsi Batang Dikotil
Pada tumbuhan berkeping dua terdapat struktur batang dikotil yang hampir sama dengan struktur akarnya. Pada bagian bagian tersebut juga terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilhat dari bentuk morfologi yang terdapat dibagian batang ataupun akar. Batang dikotil memiliki bagian ruas maupun bagian daun, namun pada akar dikotil tidak memiliki bagian ruas maupun bagian daun. Pada akar dikotil memiliki bulu serta tudung akar, namun pada batang dikotil tidak memiliki bulu serta tudung akar. Berdasarkan struktur tersebut dapat disimpulkan bahwa batang dan akar dikotil sama sama mempunyai cabang. Struktur batang dikotil dapat disebut morfologi batang dikotil.
Bentuk Morfologi Batang Dikotil
Untuk tumbuhan berkeping dua memiliki kuncup kuncup pada batang dikotil yang terdapat dibagian samping. Kuncup kuncup tersebut adalah struktur batang dikotil yang membentuk batang. Pada tumbuhan Agiospermae dapat dibagi menjadi tiga jenis batang yaitu jenis batang untuk tumbuhan rumput atau Kalmus, jenis batang untuk tumbuhan air atau Herbaseus, dan jenis batang untuk tumbuhan kayu. Dalam fungsi batang dikotil tersebut juga berbeda beda. Pada tumbuhan Herbaseus memiliki struktur yang berbeda dengan tumbuhan kayu yang berkaitan dengan gelang gelang xylem pada batang.
Baca juga : 10 Jenis Jenis Awan Beserta Gambar dan Proses Terbentuknya
Pada tumbuhan Herbaseus memiliki struktur batang dikotil yang lebih ditekankan pada sel slerenkim yang terdapat diantara bagian floem dan xylem. Namun untuk tanaman kayu memiliki sifat kokoh dan kuat karena mempunyai gelang gelang xylem. Pada tumbuhan kalmus memiliki batang dikotil yang berongga sehingga membuat jenis tumbuhan ini bersifat lebih lemah daripada tumbuhan herbaseus. Batang adalah bagian pada tumbuhan yang dapat tumbuh memanjang. Pertumbuhan batang tersebut diakibatkan karena adanya jaringan meristem atau titik tumbuh batang yang terdapat dibagian ujungnya. Proses pertumbuhan batang dikotil dapat dijelaskan berdasarkan dua teori yang meliputi teori Tunika Korpus berasal dari Schmidt serta teori Histogen berasal dari Hanstein. Adapun penjelasannya dapat anda simak dibawah ini :
- Teori Histogen
Teori histogen dikemukakan oleh Hanstein. Teori ini memiliki struktur batang dikotil yang memiliki titik tumbuh dengan tiga lapisan yang meliputi periblem, dermatogen dan plerom. Dermatogen adalah titik tumbuh lapisan terluar pada batang dikotil yang berbentuk epidermis. Periblem adalah titik tumbuh lapisan tengah pada batang dikotil yang berbentuk korteks. Sedangkan Plerom adalah titik tumbuh lapisan dalam pada batang dikotil yang berbentuk stele.
- Teori Tunika Korpus
Teori tunika korpus memiliki perbedaan dengan teori sebelumnya yaitu teori Histogen. Struktur batang dikotil yang mengalami pertumbuhan terjadi berdasarkan dua lapisan yang meliputi lapisan titik tumbuh batang dikotil bagian dalam serta lapisan titik tumbuh batang dikotil bagian pinggir. Pada lapisan pinggir terdapat sel aktif yang membelah sehingga membuat titik tumbuh pada batang semakin luas. Untuk bagian dalam lapisan batang dikotil terdapat sel aktif yang melakukan pembelahan secara menyeluruh sehingga terjadi proses diferensiasi. Sel sel aktif unik yang terletak pada bagian dalam dapat disebut dengan korpus.
Menurut sifat dari pertumbuhan cabang pada batang dikotil serta akarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu tumbuh secara eksogen maupun tumbuh secara endogen. Tumbuh secara eksogen merupakan pertumbuhan yang terjadi pada batang dikotil dimana calon cabang baru akan keluar diantara bakal daun dengan titik tumbuh pada bagian bawah. Namun untuk tumbuh secara endogen adalah pertumbuhan yang terjadi pada akar yang membuat calon cabang muncul karena terdapat aktivitas dari perikambium maupun perisikel. Struktur batang dikotil dengan akar dikotil memiliki susunan yang berbeda menurut penelitian secara anatomi. Perbedaan tersebut ialah terdapat tidaknya unsur endodermis. Lapisan endodermis tersebut terdapat pada akar dan tidak terdapat pada batang. Struktur batang dikotil tersusun dari lapisan lapisan yaitu korteks, epidermis serta stele atau silinder pusat. Adapun penjelasannya yaitu:
Struktur batang dikotil |
- Lapisan Epidermis
Struktur batang dikotil ini hampir sama dengan struktur akar. Pada batang dikotil lapisan epidermis membentuk lapisan yang lebih rapat serta tidak mempunyai ruang antara sel satu dengan sel lain. Pada lapisan ini terdapat dinding sel bagian luar yang tersusun dari kutikula yang berfungsi sebagai pelindung saat batang kering. Saat tumbuhan mulai tua maka jaringan yang didalamnya memiliki jaringan gabus sebagai pengganti jaringan primer. Kambium gabus tersebut berfungsi untuk tempat pertukaran gas dan didalamnya ada celah atau lentisel. Epidermis batang dikotil dapat dibagi lagi menjadi sel gabus maupun sel silika. Salah satu contoh perubahan lapisan epidermis ini dapat terjadi pada tumbuhan tebu.
- Korteks
Pada struktur batang dikotil terdapat lapisan korteks yang terdiri dari sel parenkim yang mempunyai dinding sel yang tipis. Lapisan tersebut membuat ruang diantara banyak sel karena akibat dari sifatnya yang tdak beraturan. Korteks juga disusun oleh jaringan slerenkim dan jaringan kolenkim. Fungsi batang dikotil yang memuat kedua lapisan tersebut adalah untuk menguatkan batang serta menyokongnya. Sel sel korteks tersebut mengandung amilum. Amilum tersebut dapat diberi nama sarung tepung atau floeterma.
Baca juga : 8 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
- Stele
Stele atau silinder pusat terletak pada lapisan korteks bagian dalam. Untuk sisi luar memiliki lapisan perisikel. Stele tersusun oleh jaringan angkut berupa xylem dan floem serta tersusun jaringan parenkim. Struktur batang dikotil yang berupa xylem dan floem dapat dibagi menjadi dua menurut letaknya yaitu bikolateral, kolateral terbuka, kolateral tertutup ampikribal maupun ampivasal. Kolateral terbuka adalah pembuluh angkut pada batang dikotil yang terdapat lapisan kambium diantara xylem dengan floem sehingga membuat floem terletak diluar bagian xylem. Kolateral tertutup adalah pembuluh angkut pada batang dikotil yang tidak memiliki lapisan kambium diantara xylem dengan floem namun floem tetap terletak diluar bagian xylem.
Macam Pembuluh Angkut Xylem dan Floem |
(a) kolateral terbuka (b) kolateral tertutup (c) bikolateral (d) ampivasal (e) ampikribal
Bikolateral adalah jaringan angkut yang mempunyai floem bagian luar maupun floem bagian dalam serta xylem terdapat diantara kedua floem tersebut, contohnya pada tumbuhan Cucurbitaceae, Familia Solanaceae, serta Apocynaceae. Ampivasal adalah jaringan angkut pada batang dikotil dengan bagian floemnya dikelilingi oleh xylem, contohnya tumbuhan Acorus serta Cordyline. Ampikribal adalah jaringan angkut pada batang dikotil dengan bagian xylemnya dikelilinga oleh floem, contohnya tumbuhan paku atau Pteridofita.
Struktur batang dikotil memiliki jaringan meristem berupa kambium. Namun kambium tersebut tidak dimiliki oleh batang monokotil. Untuk kambium yang terdapat pada akar maupun batang dikotil beraktivitas dengan membentuk kulit pada arah dalamnya, namun pada aktivitas luarnya telah tercipta kayu. Kayu tersebut akan menebal karena aktivitas didalamnya terlalu banyak. Kambium tersebut melakukan fungsi batang dikotil berdasarkan musim. Apabila musim hujan maka tumbuhan tersebut akan lebih tinggi dalam proses kambiumnya namun apabila musim kemarau kambiumnya rendah. Pertumbuhan kambium yang berbeda dapat menyebabkan dibentuknya cincin konsentris atau garis lingkaran tahun. Garis tersebut berfungsi untuk mengetahui umur dari tumbuhan. Pertumbuhan kambium tersebut membuat kerusakan pada lapisan korteks, xylem, maupun floem dan akan membentuk jaringan baru bernama kambium gabus. Kambium tersebut membelah menuju dalam maupun luar. Kambium gabus yang keluar akan menciptakan sebuah felem, sedangkan kambium gabus yang kedalam akan menciptakan sebuah feloderma. Lubang sempit atau lentisel yang terdapat dibagian luar kambium gabus dapat digunakan sebagai tempat pertukaran gas karbondioksida dengan oksigen.
Demikianlah penjelasan mengenai struktur batang dikotil dan fungsi batang dikotil. Batang dikotil tersebut terdapat lapisan lapisan penyusun pertumbuhan pada batang. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.
0 Response to "Struktur dan Fungsi Batang Dikotil"
Posting Komentar