Pengertian, Klasifikasi, Struktur dan Sifat Polimer
Pengertian, Klasifikasi, Struktur dan Sifat Polimer - Dalam pelajaran kimia pasti terdapat istilah istilah zat zat kimia, polimer dan masih banyak lagi. Setiap istilah tersebut memiliki makna, sifat dan struktur yang berbeda beda. Salah satu zat kimia memiliki istilah polimer. Apa itu polimer? Bagaimana struktur dan sifat polimer? Lalu apa saja klasifikasinya? Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai pengertian polimer, klasifikasi polimer, struktur polimer dan sifat polimer. Polimer ini memiliki jenis dan struktur yang berbeda beda. Untuk lebih jelasnya langsung saja dapat anda simak dibawah ini.
Membahas soal polimer memang memiliki makna yang luas. Tidak hanya pengertian saja melainkan terdapat klasifikasi, struktur dan sifat yang terkandung didalamnya. Polimer tersebut merupakan zat kimia yang disusun berdasarkan zat zat kecil. Berikut penjelasan mengenai pengertian polimer, klasifikasi polimer, struktur polimer dan sifat polimer.
Polimer memiliki arti yaitu sebuah makro molekul yang memiliki ukuran besar karena disusun oleh sekumpulan molekul sederhana atau monomer. Monomer atau molekul kecil tersebut mengumpulkan senyawa yang memiliki ikatan rangkap dan ikatan gugus fungsional kemudian disusun secara beraturan.
Polimer memiliki sifat yang beragam karena tersusun oleh sebuah monomer dengan kelas material sintetik maupun alami sehingga membentuk sebuah makro molekul. Kedua material tesebut dapat dibedakan berdasarkan mudah tidaknya polimer dapat dirombak maupun didegradasi menjadi mikroba. Polimer yang memiliki material sintetik tidak mudah terurai oleh mikroorganisme. Namun polimer yang memiliki material alami mudah terurai oleh mikroorganisme. Sifat polimer yang berbeda berpengaruh terhadap struktur polimer yaitu:
Panjang Ikatan Polimer
Struktur Polimer yang memiliki ikatan semakin panjang maka titik leleh senyawa maupun kekuatannya semakin besar/tinggi.
Gaya antar partikel
Gaya antar partikel yang terdapat dalam ikatan polimer akan semakin besar dalam pembuatan polimer tersebut menjadi lebih kuat serta sulit untuk meleleh.
Percabangan
Cabang ikatan polimer yang banyak akan membuat polimer tersebut menjadi mudah meleleh serta daya tegangnya rendah.
Ikatan silang antar polimer
Polimer yang memiliki ikatan silang dalam jumlah yang banyak maka kekuatannya semakin rapuh, kaku dan mudah patah. Ikatan tersebut akan membuat polimet membentuk bahan keras sehingga membuatnya mudah rapuh dan patah.
Sifat Kristalinitas Ikatan Polimer
Ikatan polimer yang kuat maupun kebal dari zat zat enzim dan zat kimia maka memiliki sifat kristalinitas yang besar. Zat polimer yang mempunyai kristalinitas besar ialah zat polimer yang strukturnya teratur. Namun apabila sifat kristalinitasnya rendah maupun tidak keras maka struktur polimernya tidak teratur.
Selain struktur polimer diatas adapula sifat umum polimer yang terkandung didalamnya. Berikut penjelasannya dibawah ini:
Sifat Termal
Polimer merupakan bahan yang bukan terbuat dari konduktor namun memiliki sifat termal yang bagus. Sebagai isolator, polimer memang mempunyai bahan termal yang banyak. Polimer tersebut akan mengalami proses meleleh maupun mengeras saat dipanaskan. Sifat ini hanya terjadi pada komponen tertentu saja.
Sifat Daya Tahan dari Mikroorganisme
Sifat polimer ini memiliki daya tahan terhadap mikroorganisme. Bahan polimer yang memiliki sifat ini adalah bahan yang sintetis. Namun adapula jenis polimer yang tidak tahan terhadap mikroorganisme, contohnya polimer alam. Jenis polimer alam misalnya wol, sutra, dan sebagainya.
Sifat Kelenturan
Sifat polimer selanjutnya adalah lentur sehingga dapat diubah menjadi beberapa jenis produk. Namun bahan polimer alam lebih mudah diubah dibandingkan bahan polimer sintetis.
Sifat polimer lain
Polimer juga memiliki sifat sifat lainnya seperti kebal terhadap korosi maupun pencemaran lingkungan yang bersifat agresif, beratnya lebih ringan, dan memiliki ukuran stabil karena molekulnya besar.
Klasifikasi polimer dapat dibedakan menurut penggolongannya. Berikut jenis jenisnya dapat anda simak dibawah ini:
Klasifikasi Polimer Menurut Asalnya
Menurut asalnya, klasifikasi polimer ini dapat dibagi menjadi polimer alam dan polimer sintetik. Polimer alam adalah zat yang dibuat dari reaksi metabolisme makhluk hidup dan memiliki jumlah tertentu. Sifat polimer alam ini tidak stabil saat dipanaskan karena sulit dibentuk, serta mudah untuk menyerap air. Jenis polimer ini misalnya amilum, protein, selulosa, glikogen, karet alam maupun asam nukleat. Sedangkan polimer sintetik adalah zat yang terbuat dari bahan sintetik berupa monomer. Jenis polimer ini berfungsi untuk alternatif dalam memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier manusia. Misalnya poliviniklorida, polipropilena, polietena dan tetrafloroetilena.
Klasifikasi Polimer Menurut Jenis Monomer
Klasifikasi polimer selanjutnya menurut jenis monomernya yang dapat dibagi menjadi homopolimer dan kopolimer. Homopolimer adalah jenis polimer yang terbentuk dari monomer sejenis dan memiliki struktur polimer "-A-A-A-A-A". Polimer jenis ini misalnya polistirena, polietilena, PVC, polipropilena, teflon, amilum, poliisoprena maupun selulosa. Sedangkan kopolimer adalah jenis polimer yang terbentuk dari dua/lebih polimer yang tidak sejenis dan memiliki struktur polimer "-A-B-A-B-A-B". Jenis kopolimer masih dapat dibagi menjadi beberapa jenis lagi yaitu kopolimer tidak beraturan, kopolimer grafit, kopolimer bergantian dan kopolimer balok.
Klasifikasi Polimer Menurut Kekenyalannya
Adapula klasifikasi polimer menurut kekenyalannya yang dapat dibagi menjadi polimer termoplastik dan termoset. Polimer termoplastik ialah jenis polimer yang tidak kebal terhadap panas. Hal tersebut membuat polimer ini mudah dibentuk dan akan meleleh saat dipanaskan. Sedangkan polimer termoset ialah jenis polimer yang kebal terhadap panas. Hal tersebut membuat polimer ini sulit dibentuk dan tidak akan meleleh saat dipanaskan.
Klasifikasi Polimer Menurut Bentuk Ikatannya
Menurut bentuk ikatan pada polimer maka dapat dibagi menjadi klasifikasi polimer bercabang, linier maupun ikatan silang. Polimer linier merupakan jenis polimer yang disusun oleh jenis yang sama sehingga membentuk ikatan polimer yang panjang. Polimer ini memiliki sifat yang mudah larut dan padat, misalnya polietelena, PVC, nylon 66, dan lain lain. Untuk polimer bercabang merupakan jens polimer yang terbentuk berdasarkan cabang dari polimer linier. Sedangkan polimer ikatan silang merupakan jenis polimer yang terbentuk karena cabang polimer saling mengikat satu sama lain dengan cabang polimer utama.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian polimer, klasifikasi polimer, struktur polimer dan sifat polimer. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.
Pengertian, Klasifikasi, Struktur dan Sifat Polimer
Membahas soal polimer memang memiliki makna yang luas. Tidak hanya pengertian saja melainkan terdapat klasifikasi, struktur dan sifat yang terkandung didalamnya. Polimer tersebut merupakan zat kimia yang disusun berdasarkan zat zat kecil. Berikut penjelasan mengenai pengertian polimer, klasifikasi polimer, struktur polimer dan sifat polimer.
Pengertian Polimer
Polimer memiliki arti yaitu sebuah makro molekul yang memiliki ukuran besar karena disusun oleh sekumpulan molekul sederhana atau monomer. Monomer atau molekul kecil tersebut mengumpulkan senyawa yang memiliki ikatan rangkap dan ikatan gugus fungsional kemudian disusun secara beraturan.
Baca juga : 10 Jenis Termometer Beserta Fungsinya
Sifat Polimer
Polimer memiliki sifat yang beragam karena tersusun oleh sebuah monomer dengan kelas material sintetik maupun alami sehingga membentuk sebuah makro molekul. Kedua material tesebut dapat dibedakan berdasarkan mudah tidaknya polimer dapat dirombak maupun didegradasi menjadi mikroba. Polimer yang memiliki material sintetik tidak mudah terurai oleh mikroorganisme. Namun polimer yang memiliki material alami mudah terurai oleh mikroorganisme. Sifat polimer yang berbeda berpengaruh terhadap struktur polimer yaitu:
Panjang Ikatan Polimer
Struktur Polimer yang memiliki ikatan semakin panjang maka titik leleh senyawa maupun kekuatannya semakin besar/tinggi.
Gaya antar partikel
Gaya antar partikel yang terdapat dalam ikatan polimer akan semakin besar dalam pembuatan polimer tersebut menjadi lebih kuat serta sulit untuk meleleh.
Percabangan
Cabang ikatan polimer yang banyak akan membuat polimer tersebut menjadi mudah meleleh serta daya tegangnya rendah.
Ikatan silang antar polimer
Polimer yang memiliki ikatan silang dalam jumlah yang banyak maka kekuatannya semakin rapuh, kaku dan mudah patah. Ikatan tersebut akan membuat polimet membentuk bahan keras sehingga membuatnya mudah rapuh dan patah.
Baca juga : Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid
Sifat Kristalinitas Ikatan Polimer
Ikatan polimer yang kuat maupun kebal dari zat zat enzim dan zat kimia maka memiliki sifat kristalinitas yang besar. Zat polimer yang mempunyai kristalinitas besar ialah zat polimer yang strukturnya teratur. Namun apabila sifat kristalinitasnya rendah maupun tidak keras maka struktur polimernya tidak teratur.
Selain struktur polimer diatas adapula sifat umum polimer yang terkandung didalamnya. Berikut penjelasannya dibawah ini:
Sifat Termal
Polimer merupakan bahan yang bukan terbuat dari konduktor namun memiliki sifat termal yang bagus. Sebagai isolator, polimer memang mempunyai bahan termal yang banyak. Polimer tersebut akan mengalami proses meleleh maupun mengeras saat dipanaskan. Sifat ini hanya terjadi pada komponen tertentu saja.
Sifat Daya Tahan dari Mikroorganisme
Sifat polimer ini memiliki daya tahan terhadap mikroorganisme. Bahan polimer yang memiliki sifat ini adalah bahan yang sintetis. Namun adapula jenis polimer yang tidak tahan terhadap mikroorganisme, contohnya polimer alam. Jenis polimer alam misalnya wol, sutra, dan sebagainya.
Sifat Kelenturan
Sifat polimer selanjutnya adalah lentur sehingga dapat diubah menjadi beberapa jenis produk. Namun bahan polimer alam lebih mudah diubah dibandingkan bahan polimer sintetis.
Sifat polimer lain
Polimer juga memiliki sifat sifat lainnya seperti kebal terhadap korosi maupun pencemaran lingkungan yang bersifat agresif, beratnya lebih ringan, dan memiliki ukuran stabil karena molekulnya besar.
Klasifikasi Polimer
Klasifikasi polimer dapat dibedakan menurut penggolongannya. Berikut jenis jenisnya dapat anda simak dibawah ini:
Klasifikasi Polimer Menurut Asalnya
Menurut asalnya, klasifikasi polimer ini dapat dibagi menjadi polimer alam dan polimer sintetik. Polimer alam adalah zat yang dibuat dari reaksi metabolisme makhluk hidup dan memiliki jumlah tertentu. Sifat polimer alam ini tidak stabil saat dipanaskan karena sulit dibentuk, serta mudah untuk menyerap air. Jenis polimer ini misalnya amilum, protein, selulosa, glikogen, karet alam maupun asam nukleat. Sedangkan polimer sintetik adalah zat yang terbuat dari bahan sintetik berupa monomer. Jenis polimer ini berfungsi untuk alternatif dalam memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier manusia. Misalnya poliviniklorida, polipropilena, polietena dan tetrafloroetilena.
Baca juga : Pengertian, Fungsi dan Bunyi Hukum Kepler I,II, dan III
Klasifikasi Polimer Menurut Jenis Monomer
Klasifikasi polimer selanjutnya menurut jenis monomernya yang dapat dibagi menjadi homopolimer dan kopolimer. Homopolimer adalah jenis polimer yang terbentuk dari monomer sejenis dan memiliki struktur polimer "-A-A-A-A-A". Polimer jenis ini misalnya polistirena, polietilena, PVC, polipropilena, teflon, amilum, poliisoprena maupun selulosa. Sedangkan kopolimer adalah jenis polimer yang terbentuk dari dua/lebih polimer yang tidak sejenis dan memiliki struktur polimer "-A-B-A-B-A-B". Jenis kopolimer masih dapat dibagi menjadi beberapa jenis lagi yaitu kopolimer tidak beraturan, kopolimer grafit, kopolimer bergantian dan kopolimer balok.
Klasifikasi Polimer Menurut Kekenyalannya
Adapula klasifikasi polimer menurut kekenyalannya yang dapat dibagi menjadi polimer termoplastik dan termoset. Polimer termoplastik ialah jenis polimer yang tidak kebal terhadap panas. Hal tersebut membuat polimer ini mudah dibentuk dan akan meleleh saat dipanaskan. Sedangkan polimer termoset ialah jenis polimer yang kebal terhadap panas. Hal tersebut membuat polimer ini sulit dibentuk dan tidak akan meleleh saat dipanaskan.
Klasifikasi Polimer Menurut Bentuk Ikatannya
Menurut bentuk ikatan pada polimer maka dapat dibagi menjadi klasifikasi polimer bercabang, linier maupun ikatan silang. Polimer linier merupakan jenis polimer yang disusun oleh jenis yang sama sehingga membentuk ikatan polimer yang panjang. Polimer ini memiliki sifat yang mudah larut dan padat, misalnya polietelena, PVC, nylon 66, dan lain lain. Untuk polimer bercabang merupakan jens polimer yang terbentuk berdasarkan cabang dari polimer linier. Sedangkan polimer ikatan silang merupakan jenis polimer yang terbentuk karena cabang polimer saling mengikat satu sama lain dengan cabang polimer utama.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian polimer, klasifikasi polimer, struktur polimer dan sifat polimer. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.
0 Response to "Pengertian, Klasifikasi, Struktur dan Sifat Polimer"
Posting Komentar