Mengenal Macam Macam Gamelan Jawa Lengkap
Mengenal Macam Macam Gamelan Jawa Lengkap - Negara Indonesia terkenal dengan keberagaman budayanya. Salah satunya ialah budaya gamelan Jawa. Macam macam gamelan jawa tersebut digunakan sebagai pengiring lagu lagu Jawa, baik tradisional maupun modern. Seperangkat gamelan tersebut sudah ada sejak jaman dahulu dan masih tetap ada sampai sekarang. Gamelan ialah alat yang digunakan untuk melengkapi budaya kesenian. Pada dasarnya kesenian tersebut merupakan salah satu unsur budaya yang sifatnya universal. Maka dari itu budaya dan kesenian merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Misalnya jika sebuah budaya negara memiliki hubungan dengan budaya negara lain. Maka kesenian didalamnya juga akan melakukan hubungan dengan kesenian dari negara tersebut.
Di jaman modernisasi ini, seperangkat Gamelan Jawa tidak akan pernah hilang seiring berjalannya waktu. Bahkan gamelan Jawa mulai berkembang dan berubah menjadi lebih baik tanpa meninggalkan ciri khasnya masing masing. Perkembangan dan perubahan gamelan tersebut terletak pada perlengkapan ansambelnya. Nah pada kesempatan kali ini saja akan memperkenalkan tentang macam macam gamelan Jawa lengkap. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Gamelan Jawa dapat dibagi menjadi dua tangga nada (titik nada/laras) yaitu Laras Pelog dan Laras Slendro. Gamelan Jawa yang menggunakan laras Slendro memiliki usia yang lebih tua jika dibandingkan dengan Gamelan Jawa yang menggunakan laras Pelog. Hal ini didasarkan pada mitologi Jawa yang berkembang dikalangan masyarakat. Meski begitu ada macam macam Gamelan Jawa yang menggunakan kedua tangga nada tersebut.
Laras Slendro mempunyai lima nada per oktaf yang intervalnya sama, namun tetap memiliki perbedaan interval yang sangat kecil seperti 1 2 3 4 5 atau C- D E+ G A. Sedangkan laras Pelog mempunyai tujuh nada peroktaf yang memiliki perbedaan interval cukup besar seperti 1 2 3 4 5 6 7 atau C+ D E- F# G# A B. Penggunaan Gamelan tersebut biasanya untuk pengiring pertunjukan (misalnya Ketoprak dan Wayang Kulit), sebagai pertunjukan musik, dan untuk pengiring tarian. Macam macam Gamelan Jawa tersebut dimainkan dengan selaras dan penuh dengan harmonisasi musik.
Seperti yang telah saya jelaskan di atas bahwa Gamelan Jawa dapat digunakan sebagai pertunjukan seni. Pertunjukan gamelan tersebut biasanya dipadukan dengan suara penyanyi pria (Wiraswaradan) maupun penyanyi wanita (Waranggana). Pertunjukan orkesta musik Gamelan ini biasanya orang Jawa menyebutnya sebagai "Karawitan". Karawitan sendiri berasal dari kata "Rawit" yang artinya halus, rumit dan kecil. Karawitan tersebut memiliki filosofi bahwa orang yang mendengar suara Gaelan lebih berfokus pada bunyi alat musik yang dihasilkan serta memahami makna dari permainan musik tersebut. Macam macam Gamelan Jawa tersebut akan menciptakan musik karawitan dengan berbagai makna seperti Gendhing yang menyatakan ucapan syukur, permohonan, keselamatan, permintaan dan lain lain.
Para pemain Gamelan dituntun untuk memainkan alat musiknya sesuai dengan konsteks yang ada. Maka dari itu tidak diperbolehkan untuk memainkan Gamelan sesuai dengan kehendak hatinya. Tidak heran jika permainan Gamelan Jawa sering dianggap lebih rumit. Dibawah ini terdapat macam macam Gamelan Jawa beserta penjelasannya. Berikut ulasan selengkapnya:
Macam gamelan Jawa yang pertama ialah kendhang. Kendhang merupakan salah satu gamelan Jawa yang berguna sebagai pengatur irama. Cara membunyikan kendhang dengan menggunakan tangan tanpa disertai alat bantu lainnya. Kendhang tersebut dapat dibagi mejadi beberapa jenis seperti ketipung (kendhang kecil), kebar/ciblon (kendhang menengah), dan kendhang kalih (kendhang besar). Untuk jenis kendhang kalih ini biasanya digunakan untuk pengiring gendhing atau lagu yang bersifat halus, misalnya ladrang irama dadi, ketawang dan gendhing kethuk kalih. Selain itu juga dapat digunakan sebagai pengiring lagu cepat seperti jenis lagu ladrang irama tanggung dan lancaran. Pemain kendhang haruslah memiliki jiwa budaya jawa yang dalam. Hal ini karena kendhang harus dimainkan sesuai dengan aturan yang ada serta harus dimainkan dengan penuh perasaan.
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah peking, saron dan demung. Gamelan Jawa ini memiliki bentuk bilahan yang terdiri dari 6 - 7 bilah (satu oktaf). Bilahan tersebut diletakkan di atas kayu yang berguna untuk resonator. Cara memainkannya menggunakan alat bernama tabuh yang terbuat dari kayu. Gamelan Jawa tersebut dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu peking (paling kecil), saron (sedang), dan demung (paling besar).
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah gong. Gong merupakan salah satu Gamelan Jawa yang digunakan sebagai permulaan dan berakhirnya gendhing. Suara gong tersebut akan memberikan rasa keseimbangan kalimat dalam lagu lagu gendhing yang panjang. Kalimat lagu yang terletak diantara dua tabuhan gong diisebut gongan. Gamelan gong ini dianggap penting karena dijadikan sebagai tanda berakhirnya sebuah kelompok pada dasar lagu.
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah bonang. Bonang tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu bonang penerus dan bonang barung. Kedua jenis bonang tersebut berbeda, mulai dari cara memainkannya maupun bentuknya.
Bonang Barung
Bonang barung merupakan salah satu macam gamelan Jawa jenis bonang yang ukurannya besar. Jenis bonang ini memiliki oktaf yang menengah bahkan sampai tinggi. Bonang barung memiliki instrumen pemuka adambel dengan teknik pola pola nada dan tabuhan pilinan sehingga dapat dijadikan sebagai pengiring instrumen lagu lagu yang tiba tiba datang. Bonang barung berguna sebagai penuntun alur lagu dan pembuka gendhing berdasarkan fungsi gendhingnya. Namun penggunaan bonang barung tidak dapat digunakan sebagai penuntun alur lagu jika teknik yang digunakan ialah imbal imbalan.
Bonang Penerus
Bonang penerus merupakan salah satu macam gamelan Jawa jenis bonang yang ukurannya kecil. Jenis bonang ini memiliki oktaf yang tinggi. Bonang penerus memiliki kecepatan irama dua kali lipat dibandingkan bonang barung ketika menggunakan teknik tabuhan pipilan. Karena ketinggian dan kecepatan nadanya membuat bonang penerus tidak bisa dijadikans sebagai penuntun lagu. Bonang penerus bekerja sama dengan bonang barung saat menggunakan teknik tabuhan imbal imbalan dalam memainkan lagu lagu yang berpola jalin menjalin.
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah kethuk dan kenong. Kenong adalah serangkaian alat musik yang menyerupai gong yang posisinya horisontal. Kenong tersebut diletakkan diatas tali yang tegang dan dibingkai menggunakan kayu. Permainan kenong biasanya setelah permainan gong. Kenong digunakan sebagai garis bawah sebuah struktur gendhing. Selain itu kenong dapat dijadikan sebagai penuntun alur lagu gendhing yang bergaya cepat seperti sampak, ayak ayakan dan srepegan. Kethuk dan kenong merupakan gamelan jawa yang bentuk dan fungsinya hampir sama. Meski begitu irama permainan antara kethuk dan kenong berbeda beda.
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah gender. Gender ialah salah satu gamelan Jawa yang tersusun oleh bilah bilah metal yang terletak di atas tali yang tegang. Tali tersebut berada di atas bumbung resonator sehingga bunyinya lebih indah saat dimainkan. Cara memainkan gamelan gender menggunakan tabuh yang bentuknya bulat dilapisi dengan kain ditambah dengan tangkai yang pendek. Gender dapat dibagi menjadi dua berdasarkan ukuran, fungsi lagu dan wilayah nadanya yaitu gender penerus dan gender barung.
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah gambang. Gambang ialah salah satu gamelan Jawa yang terdiri dari bilah bilah yang dibingkai menggunakan gerobogan resonator. Gambang memiliki bilah yang jumlahnya 17 - 20 bilah dengan beroktaf dua atau lebih. Cara memainkan gambang menggunakan tabuh bundar disertai tangkai panjang yang biasa disebut sungu atau tanduk. Gambang banyak dimainkan dengan oktaf yang pola gayanya ajeg. Permainan gambang dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan ritme dan ornamentasi lagunya yaitu lagu yang berpola ritme sinkopasi, permainan dua nada yang terpisah enam bilah dan permainan dua nada yang terpisah dua bilah.
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah rebab. Rebab ialah salah satu alat musik gesek yang tersusun oleh dua kawat yang tegang pada sebuah kayu yang dibagian bawahnya berbentuk kayu yang dilapisi kulit tipis dari babad sapi. Rebab digunakan sebagai pemimpin lagu ansambel sehingga sering berfungsi sebagai instrumen pembuka. Apalagi jika tabuhannya bergaya lirih. Selain itu rebab juga digunakan sebagai penentu panthet, laras dan gendhing yang akan dimainkan. Rebab tersebut akan memberikan pentunjuk pada alur lagu gendhing.
Macam gamelan Jawa yang terakhir ialah siter. Siter ialah ricikan gamelan yang terbuat dari kawat atau string. Cara memainkan siter dengan cara dipetik. Siter dapat dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan warna dan bentuk bunyinya yaitu clempung, siter dan siter penerus. Siter tersebut biasanya digunakan sebagai pangrengga lagu dalam iringan wayang mauun klenengan karawitan.
Demikianlah macam macam gamelan Jawa yang dapat saya bagikan. Gamelan Jawa dapat dibagi menjadi dua tangga nada (titik nada/laras) yaitu Laras Pelog dan Laras Slendro dengan ciri khasnya masing masing. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Di jaman modernisasi ini, seperangkat Gamelan Jawa tidak akan pernah hilang seiring berjalannya waktu. Bahkan gamelan Jawa mulai berkembang dan berubah menjadi lebih baik tanpa meninggalkan ciri khasnya masing masing. Perkembangan dan perubahan gamelan tersebut terletak pada perlengkapan ansambelnya. Nah pada kesempatan kali ini saja akan memperkenalkan tentang macam macam gamelan Jawa lengkap. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Mengenal Macam Macam Gamelan Jawa Lengkap
Gamelan Jawa dapat dibagi menjadi dua tangga nada (titik nada/laras) yaitu Laras Pelog dan Laras Slendro. Gamelan Jawa yang menggunakan laras Slendro memiliki usia yang lebih tua jika dibandingkan dengan Gamelan Jawa yang menggunakan laras Pelog. Hal ini didasarkan pada mitologi Jawa yang berkembang dikalangan masyarakat. Meski begitu ada macam macam Gamelan Jawa yang menggunakan kedua tangga nada tersebut.
Laras Slendro mempunyai lima nada per oktaf yang intervalnya sama, namun tetap memiliki perbedaan interval yang sangat kecil seperti 1 2 3 4 5 atau C- D E+ G A. Sedangkan laras Pelog mempunyai tujuh nada peroktaf yang memiliki perbedaan interval cukup besar seperti 1 2 3 4 5 6 7 atau C+ D E- F# G# A B. Penggunaan Gamelan tersebut biasanya untuk pengiring pertunjukan (misalnya Ketoprak dan Wayang Kulit), sebagai pertunjukan musik, dan untuk pengiring tarian. Macam macam Gamelan Jawa tersebut dimainkan dengan selaras dan penuh dengan harmonisasi musik.
Baca juga : Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Jenis Jenis Seni Drama
Seperti yang telah saya jelaskan di atas bahwa Gamelan Jawa dapat digunakan sebagai pertunjukan seni. Pertunjukan gamelan tersebut biasanya dipadukan dengan suara penyanyi pria (Wiraswaradan) maupun penyanyi wanita (Waranggana). Pertunjukan orkesta musik Gamelan ini biasanya orang Jawa menyebutnya sebagai "Karawitan". Karawitan sendiri berasal dari kata "Rawit" yang artinya halus, rumit dan kecil. Karawitan tersebut memiliki filosofi bahwa orang yang mendengar suara Gaelan lebih berfokus pada bunyi alat musik yang dihasilkan serta memahami makna dari permainan musik tersebut. Macam macam Gamelan Jawa tersebut akan menciptakan musik karawitan dengan berbagai makna seperti Gendhing yang menyatakan ucapan syukur, permohonan, keselamatan, permintaan dan lain lain.
Para pemain Gamelan dituntun untuk memainkan alat musiknya sesuai dengan konsteks yang ada. Maka dari itu tidak diperbolehkan untuk memainkan Gamelan sesuai dengan kehendak hatinya. Tidak heran jika permainan Gamelan Jawa sering dianggap lebih rumit. Dibawah ini terdapat macam macam Gamelan Jawa beserta penjelasannya. Berikut ulasan selengkapnya:
Kendhang
Macam gamelan Jawa yang pertama ialah kendhang. Kendhang merupakan salah satu gamelan Jawa yang berguna sebagai pengatur irama. Cara membunyikan kendhang dengan menggunakan tangan tanpa disertai alat bantu lainnya. Kendhang tersebut dapat dibagi mejadi beberapa jenis seperti ketipung (kendhang kecil), kebar/ciblon (kendhang menengah), dan kendhang kalih (kendhang besar). Untuk jenis kendhang kalih ini biasanya digunakan untuk pengiring gendhing atau lagu yang bersifat halus, misalnya ladrang irama dadi, ketawang dan gendhing kethuk kalih. Selain itu juga dapat digunakan sebagai pengiring lagu cepat seperti jenis lagu ladrang irama tanggung dan lancaran. Pemain kendhang haruslah memiliki jiwa budaya jawa yang dalam. Hal ini karena kendhang harus dimainkan sesuai dengan aturan yang ada serta harus dimainkan dengan penuh perasaan.
Peking, Saron, Demung
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah peking, saron dan demung. Gamelan Jawa ini memiliki bentuk bilahan yang terdiri dari 6 - 7 bilah (satu oktaf). Bilahan tersebut diletakkan di atas kayu yang berguna untuk resonator. Cara memainkannya menggunakan alat bernama tabuh yang terbuat dari kayu. Gamelan Jawa tersebut dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu peking (paling kecil), saron (sedang), dan demung (paling besar).
Gong
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah gong. Gong merupakan salah satu Gamelan Jawa yang digunakan sebagai permulaan dan berakhirnya gendhing. Suara gong tersebut akan memberikan rasa keseimbangan kalimat dalam lagu lagu gendhing yang panjang. Kalimat lagu yang terletak diantara dua tabuhan gong diisebut gongan. Gamelan gong ini dianggap penting karena dijadikan sebagai tanda berakhirnya sebuah kelompok pada dasar lagu.
Baca juga : Perbedaan Seni Rupa Murni dan Terapan Terlengkap
Bonang
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah bonang. Bonang tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu bonang penerus dan bonang barung. Kedua jenis bonang tersebut berbeda, mulai dari cara memainkannya maupun bentuknya.
Bonang Barung
Bonang barung merupakan salah satu macam gamelan Jawa jenis bonang yang ukurannya besar. Jenis bonang ini memiliki oktaf yang menengah bahkan sampai tinggi. Bonang barung memiliki instrumen pemuka adambel dengan teknik pola pola nada dan tabuhan pilinan sehingga dapat dijadikan sebagai pengiring instrumen lagu lagu yang tiba tiba datang. Bonang barung berguna sebagai penuntun alur lagu dan pembuka gendhing berdasarkan fungsi gendhingnya. Namun penggunaan bonang barung tidak dapat digunakan sebagai penuntun alur lagu jika teknik yang digunakan ialah imbal imbalan.
Bonang Penerus
Bonang penerus merupakan salah satu macam gamelan Jawa jenis bonang yang ukurannya kecil. Jenis bonang ini memiliki oktaf yang tinggi. Bonang penerus memiliki kecepatan irama dua kali lipat dibandingkan bonang barung ketika menggunakan teknik tabuhan pipilan. Karena ketinggian dan kecepatan nadanya membuat bonang penerus tidak bisa dijadikans sebagai penuntun lagu. Bonang penerus bekerja sama dengan bonang barung saat menggunakan teknik tabuhan imbal imbalan dalam memainkan lagu lagu yang berpola jalin menjalin.
Kethuk dan Kenong
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah kethuk dan kenong. Kenong adalah serangkaian alat musik yang menyerupai gong yang posisinya horisontal. Kenong tersebut diletakkan diatas tali yang tegang dan dibingkai menggunakan kayu. Permainan kenong biasanya setelah permainan gong. Kenong digunakan sebagai garis bawah sebuah struktur gendhing. Selain itu kenong dapat dijadikan sebagai penuntun alur lagu gendhing yang bergaya cepat seperti sampak, ayak ayakan dan srepegan. Kethuk dan kenong merupakan gamelan jawa yang bentuk dan fungsinya hampir sama. Meski begitu irama permainan antara kethuk dan kenong berbeda beda.
Gender
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah gender. Gender ialah salah satu gamelan Jawa yang tersusun oleh bilah bilah metal yang terletak di atas tali yang tegang. Tali tersebut berada di atas bumbung resonator sehingga bunyinya lebih indah saat dimainkan. Cara memainkan gamelan gender menggunakan tabuh yang bentuknya bulat dilapisi dengan kain ditambah dengan tangkai yang pendek. Gender dapat dibagi menjadi dua berdasarkan ukuran, fungsi lagu dan wilayah nadanya yaitu gender penerus dan gender barung.
Gambang
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah gambang. Gambang ialah salah satu gamelan Jawa yang terdiri dari bilah bilah yang dibingkai menggunakan gerobogan resonator. Gambang memiliki bilah yang jumlahnya 17 - 20 bilah dengan beroktaf dua atau lebih. Cara memainkan gambang menggunakan tabuh bundar disertai tangkai panjang yang biasa disebut sungu atau tanduk. Gambang banyak dimainkan dengan oktaf yang pola gayanya ajeg. Permainan gambang dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan ritme dan ornamentasi lagunya yaitu lagu yang berpola ritme sinkopasi, permainan dua nada yang terpisah enam bilah dan permainan dua nada yang terpisah dua bilah.
Baca juga : Sejarah Perkembangan Musik Eropa
Rebab
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah rebab. Rebab ialah salah satu alat musik gesek yang tersusun oleh dua kawat yang tegang pada sebuah kayu yang dibagian bawahnya berbentuk kayu yang dilapisi kulit tipis dari babad sapi. Rebab digunakan sebagai pemimpin lagu ansambel sehingga sering berfungsi sebagai instrumen pembuka. Apalagi jika tabuhannya bergaya lirih. Selain itu rebab juga digunakan sebagai penentu panthet, laras dan gendhing yang akan dimainkan. Rebab tersebut akan memberikan pentunjuk pada alur lagu gendhing.
Siter
Macam gamelan Jawa yang terakhir ialah siter. Siter ialah ricikan gamelan yang terbuat dari kawat atau string. Cara memainkan siter dengan cara dipetik. Siter dapat dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan warna dan bentuk bunyinya yaitu clempung, siter dan siter penerus. Siter tersebut biasanya digunakan sebagai pangrengga lagu dalam iringan wayang mauun klenengan karawitan.
Demikianlah macam macam gamelan Jawa yang dapat saya bagikan. Gamelan Jawa dapat dibagi menjadi dua tangga nada (titik nada/laras) yaitu Laras Pelog dan Laras Slendro dengan ciri khasnya masing masing. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
0 Response to "Mengenal Macam Macam Gamelan Jawa Lengkap"
Posting Komentar