Rumus Rangkaian Seri dan Paralel Beserta Perbedaannya
Rumus Rangkaian Seri dan Paralel Beserta Perbedaannya - Apabila membahas tentang barang barang elektronik tentunya selalu berkaitan dengan komponen komponen penyusunnya. Salah satunya ialah resistor. Resistor tersebut dapat dirangkai secara paralel ataupun seri. Dalam ilmu elektronika juga dijelaskan mengenai rumus rangkaian seri dan rumus rangkaian paralel. Bahkan adapula perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel juga. Kedua jenis rangkaian elektronik/listrik ini mempunyai fungsi yang berbeda beda. Contohnya pemasangan lampu rumah yang menggunakan rangkaian paralel. Apabila salah satu lampu rumah dipadamkan, maka lampu lainnya tidak akan padam pula (tetap menyala). Tetapi untuk rangkaiannya seri, jika salah satu lampu dipadamkan maka lampu lainnya juga akan padam.
Rangkaian seri dan rangkaian paralel digunakan dengan beberapa pertimbangan dan kondisi. Contohnya dalam proyek pencahayaan skala besar dalam pembangunan, baterai senter, lampu rumah dan sebagainya. Nah dalam pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tentang rumus rangkaian seri, rumus rangkaian paralel beserta perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Komponen komponen yang terdapat dalam rangkaian elektronik atau listrik dapat dihubungkan secara seri maupun paralel. Dibawah ini terdapat penjelasan mengenai rumus rangkaian seri, rumus rangkaian paralel beserta perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel. Berikut penjelasan selengkapnya
Rangkaian seri ialah rangkaian listrik/elektronik yang penyusunannya dilakukan dengan cara berurutan. Komponen dalam rangkaian ini disusun secara satu jalur, maka dari itu seluruh komponennya dapat dialiri oleh arus listrik.
Adapun rumus rangkaian serinya yaitu:
Keterangan:
Rs = Hambatan Total Rangkaan Seri (Ω atau Ohm)
R1 = Hambatan Pertama (Ω atau Ohm)
R2 = Hambatan Kedua (Ω atau Ohm)
R3 = Hambatan Ketiga (Ω atau Ohm)
Rangkaian paralel ialah rangkaian listriks/elektronik yang penyusunannya dilakukan dengan cara bersusun atau sejajar. Dengan kata lain rangkaian ini saling terhubung secara berderet sehingga sumber arus listriknya bercabang cabang. Setiap komponen pada rangkaian paralel memiliki besar tegangan yang sama. Maka dari itu setiap komponen yang dilewati arus akan dijumlahkan menjadi total arus seluruhnya.
Adapun rumus rangkaian paralelnya yaitu:
Keterangan:
Rp = Hambatan Total Rangkaan Paralel (Ω atau Ohm)
R1 = Hambatan Pertama (Ω atau Ohm)
R2 = Hambatan Kedua (Ω atau Ohm)
R3 = Hambatan Ketiga (Ω atau Ohm)
Rangkaian paralel memiliki ciri ciri khusus yang dapat membedakannya dengan rangkaian listrik lainnya. Adapn ciri cirinya yaitu:
Selain rumus rangkaian paralel dan ciri ciri di atas. Adapula kelebihan dan kekurangan dari rangkaian paralel ini. Berikut penjelasan selengkapnya:
Kelebihan Rangkaian Paralel
Kekurangan Rangkaian Paralel
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel dapat ditinjau dari beberapa faktor seperti cara penyusunan komponen listriknya, penggunaan saklar dan kabelnya, kontinuitas komponen listrik dan hambatan totalnya. Berikut penjelasan selengkapnya:
Cara Penyusunan Komponen Listrik
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel yang pertama terletak pada cara penyusunan komponen listriknya. Cara mengidentifikasi kedua rangkaian ini dapat dilakukan dengan mudah yaitu cukup melihat cara memasang komponen listriknya saja. Komponen rangkaian secara paralel disusun secara berderet dari sumber energi listriknya, sedangkan rangkaian secara seri disusun secara berurutan dari sumber energi listriknya.
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel tidak hanya itu saja. Adapula perbedaan lain terkait penghubung kabelnya. Pada rangkaian secara paralel, semua komponen dihubungkan dengan bercabang cabang namun tetap berkaitan dengan satu daya yaitu kutub negatif dan positifnya. Maka dari itu setiap cabang akan dialiri arus listrik yang besarnya berbeda beda namun besar tegangan pada setiap cabang sama. Sedangkan rangkaian secara seri, semua komponennya tidak bercabang sehingga arah arusnya searah. Maka dari itu besar arus listrik yang mengalir jumlahnya sama namun besar tegangannya berbeda beda. Rangkaian secara seri ini memiliki tegangan yang berasal dari jumlah masing masing hambatannya. Tetapi besar hambatan tersebut berasal dari hasil bagi antara tegangan dengan kuat arus listrik.
Penggunaan Saklar dan Kabel
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel selanjutnya terletak pada penggunaan saklar dan kabelnya. Untuk pemasangan komponen listrik secara seri membutuhkan saklar dan kabel yang jumlahnya sedikit sehingga sering disebut rangkaian hemat biaya. Jenis rangkaian ini banyak digunakan untuk memasang listrik rumah seperti senter ataupun batere remote TV. Sedangkan untuk pemasangan komponen listrik secara paralel membutuhkan saklar dan kabel yang banyak karena memiliki cabang yang cukup banyak pula. Maka dari itu rangkaian listrik secara paralel sering disebut rangkaian mahal. Apabila dilihat dari segi biayanya, rangkaian listrik secara seri ini sangat direkomendasikan untuk penerangan rumah tangga jika dibandingkan dengan rangkaian secara paralel.
Kontinuitas Komponen Listrik
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel selanjutnya terletak pada kontinuitas komponen listriknya. Untuk kontinuitas rangkaian secara seri memiliki konsep seluruh komponennya akan ikut padam/mati jika saklarnya dimatikan. Hal tersebut terjadi karena arus daya yang menghubungkan seluruh komponennya berjalan secara searah. Kemudian untuk kontinuitas rangkaian secara paralel memiliki konsep yang apabila salah satu lampu dimatikan maka lampu lampu lainnya tidak akan ikut mati. Hal ini dapat terjadi karena setiap cabang pada rangkaian ini saling terhubung dengan satu daya pada kutub negatif dan positifnya.
Hambatan Total
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel selanjutnya terletak pada hambatan totalnya. Untuk hambatan total pada rangkaian listrik secara seri dapat diketahui besarnya dengan cara menjumlahkan seluruh hambatannya (Resistor) saja, karena aliran arus listriknya melalui setiap hambatan yang ada pada rangkaian tersebut. Ini artinya hambatan total berasal dari jumlah hambatan 1, hambatan 2 dan seterusnya. Sedangkan untuk rangkaian secara paralel memiliki besar hambatan yang lebih kecil karena satu dayanya akan mengaliri arus yang berbeda pada setiap hambatannya. Ini artinya besar hambatan total paralel berasal dari jumlah satu per hambatan satu, satu per hambatan dua dan seterusnya.
Daftar Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
Sekian penjelasan mengenai rumus rangkaian seri, rumus rangkaian paralel beserta perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.
Jenis Rangkaian Listrik dan rumus rangkaian listrik |
Rangkaian seri dan rangkaian paralel digunakan dengan beberapa pertimbangan dan kondisi. Contohnya dalam proyek pencahayaan skala besar dalam pembangunan, baterai senter, lampu rumah dan sebagainya. Nah dalam pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tentang rumus rangkaian seri, rumus rangkaian paralel beserta perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Rumus Rangkaian Seri dan Paralel Beserta Perbedaannya
Komponen komponen yang terdapat dalam rangkaian elektronik atau listrik dapat dihubungkan secara seri maupun paralel. Dibawah ini terdapat penjelasan mengenai rumus rangkaian seri, rumus rangkaian paralel beserta perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel. Berikut penjelasan selengkapnya
Baca juga : Mengenal Panel Listrik dan Komponen Komponen di Dalamnya
Rangkaian Seri
Rangkaian seri ialah rangkaian listrik/elektronik yang penyusunannya dilakukan dengan cara berurutan. Komponen dalam rangkaian ini disusun secara satu jalur, maka dari itu seluruh komponennya dapat dialiri oleh arus listrik.
Bentuk Rangkaian Seri |
Adapun rumus rangkaian serinya yaitu:
Rs = R1 + R2 + R3 + . . .
Keterangan:
Rs = Hambatan Total Rangkaan Seri (Ω atau Ohm)
R1 = Hambatan Pertama (Ω atau Ohm)
R2 = Hambatan Kedua (Ω atau Ohm)
R3 = Hambatan Ketiga (Ω atau Ohm)
Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel ialah rangkaian listriks/elektronik yang penyusunannya dilakukan dengan cara bersusun atau sejajar. Dengan kata lain rangkaian ini saling terhubung secara berderet sehingga sumber arus listriknya bercabang cabang. Setiap komponen pada rangkaian paralel memiliki besar tegangan yang sama. Maka dari itu setiap komponen yang dilewati arus akan dijumlahkan menjadi total arus seluruhnya.
Bentuk Rangkaian Paralel |
Baca juga : Rumus Menghitung Satuan Watt, Ampere dan Volt Lengkap
Adapun rumus rangkaian paralelnya yaitu:
1/Rs = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + . . .
Keterangan:
Rp = Hambatan Total Rangkaan Paralel (Ω atau Ohm)
R1 = Hambatan Pertama (Ω atau Ohm)
R2 = Hambatan Kedua (Ω atau Ohm)
R3 = Hambatan Ketiga (Ω atau Ohm)
Rangkaian paralel memiliki ciri ciri khusus yang dapat membedakannya dengan rangkaian listrik lainnya. Adapn ciri cirinya yaitu:
- Penyusunan seluruh komponennya dirangkai secara bersusun.
- Disetiap cabang rangkaian paralel dialiri arus yang besarnya berbeda beda.
- Komponen komponennya dihubungkan dengan sumber tegangan, baik pada kutub negatif maupun kutub positif. Maka dari itu seluruh komponennya dapat memperoleh tegangan yang besarnya sama. Namun setiap hambatan pada komponen listriknya akan memiliki jumlah hambatan total yang kecil.
Selain rumus rangkaian paralel dan ciri ciri di atas. Adapula kelebihan dan kekurangan dari rangkaian paralel ini. Berikut penjelasan selengkapnya:
Kelebihan Rangkaian Paralel
- Jika salah satu komponen atau cabang listriknya ada yang rusak atau putus, maka komponen lain pada rangkaian paralel akan tetap berfungsi.
- Semua komponen yang saling terhubung dengan saklar tidak akan berpengaruh terhadap komponen lainnya. Contohnya salah satu saklar lampu rumah dimatikan. Maka lampu lain yang tidak dihubungkan dengan saklar tersebut akan tetap menyala.
Kekurangan Rangkaian Paralel
- Membutuhkan penghantar listrik (kabel) yang banyak dalam merangkai semua komponen komponen listriknya.
- Biayanya lebih mahal.
Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel dapat ditinjau dari beberapa faktor seperti cara penyusunan komponen listriknya, penggunaan saklar dan kabelnya, kontinuitas komponen listrik dan hambatan totalnya. Berikut penjelasan selengkapnya:
Cara Penyusunan Komponen Listrik
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel yang pertama terletak pada cara penyusunan komponen listriknya. Cara mengidentifikasi kedua rangkaian ini dapat dilakukan dengan mudah yaitu cukup melihat cara memasang komponen listriknya saja. Komponen rangkaian secara paralel disusun secara berderet dari sumber energi listriknya, sedangkan rangkaian secara seri disusun secara berurutan dari sumber energi listriknya.
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel tidak hanya itu saja. Adapula perbedaan lain terkait penghubung kabelnya. Pada rangkaian secara paralel, semua komponen dihubungkan dengan bercabang cabang namun tetap berkaitan dengan satu daya yaitu kutub negatif dan positifnya. Maka dari itu setiap cabang akan dialiri arus listrik yang besarnya berbeda beda namun besar tegangan pada setiap cabang sama. Sedangkan rangkaian secara seri, semua komponennya tidak bercabang sehingga arah arusnya searah. Maka dari itu besar arus listrik yang mengalir jumlahnya sama namun besar tegangannya berbeda beda. Rangkaian secara seri ini memiliki tegangan yang berasal dari jumlah masing masing hambatannya. Tetapi besar hambatan tersebut berasal dari hasil bagi antara tegangan dengan kuat arus listrik.
Baca juga : Rumus Kapasitor Lengkap Dengan Contoh Soal Kapasitor
Penggunaan Saklar dan Kabel
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel selanjutnya terletak pada penggunaan saklar dan kabelnya. Untuk pemasangan komponen listrik secara seri membutuhkan saklar dan kabel yang jumlahnya sedikit sehingga sering disebut rangkaian hemat biaya. Jenis rangkaian ini banyak digunakan untuk memasang listrik rumah seperti senter ataupun batere remote TV. Sedangkan untuk pemasangan komponen listrik secara paralel membutuhkan saklar dan kabel yang banyak karena memiliki cabang yang cukup banyak pula. Maka dari itu rangkaian listrik secara paralel sering disebut rangkaian mahal. Apabila dilihat dari segi biayanya, rangkaian listrik secara seri ini sangat direkomendasikan untuk penerangan rumah tangga jika dibandingkan dengan rangkaian secara paralel.
Kontinuitas Komponen Listrik
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel selanjutnya terletak pada kontinuitas komponen listriknya. Untuk kontinuitas rangkaian secara seri memiliki konsep seluruh komponennya akan ikut padam/mati jika saklarnya dimatikan. Hal tersebut terjadi karena arus daya yang menghubungkan seluruh komponennya berjalan secara searah. Kemudian untuk kontinuitas rangkaian secara paralel memiliki konsep yang apabila salah satu lampu dimatikan maka lampu lampu lainnya tidak akan ikut mati. Hal ini dapat terjadi karena setiap cabang pada rangkaian ini saling terhubung dengan satu daya pada kutub negatif dan positifnya.
Hambatan Total
Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel selanjutnya terletak pada hambatan totalnya. Untuk hambatan total pada rangkaian listrik secara seri dapat diketahui besarnya dengan cara menjumlahkan seluruh hambatannya (Resistor) saja, karena aliran arus listriknya melalui setiap hambatan yang ada pada rangkaian tersebut. Ini artinya hambatan total berasal dari jumlah hambatan 1, hambatan 2 dan seterusnya. Sedangkan untuk rangkaian secara paralel memiliki besar hambatan yang lebih kecil karena satu dayanya akan mengaliri arus yang berbeda pada setiap hambatannya. Ini artinya besar hambatan total paralel berasal dari jumlah satu per hambatan satu, satu per hambatan dua dan seterusnya.
Daftar Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
Daftar Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel |
Sekian penjelasan mengenai rumus rangkaian seri, rumus rangkaian paralel beserta perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.
0 Response to "Rumus Rangkaian Seri dan Paralel Beserta Perbedaannya"
Posting Komentar