Tekanan Osmosis (Pengertian, Rumus, Proses Terjadi, dan Contohnya)
Tekanan Osmosis (Pengertian, Rumus, Proses Terjadi, dan Contohnya) - Dalam pelajaran Kimia terdapat materi mengenai pengertian tekanan osmosis, rumus tekanan osmosis, proses terjadinya tekanan osmosis dan contoh tekanan osmosis. Tekanan ini dapat diamati melalui percobaan tentang penyerapan air tanah menuju sel sel yang terdapat pada akar tanaman. Pengertian osmosis sendiri ialah perpindahan pelarut secara difusi melalui membran semipermeabel sehingga larutan yang awalnya murni atau encer berubah menjadi lebih pekat. Jenis tekanan ini juga banyak diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
Dalam pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tentang pengertian tekanan osmosis, rumus tekanan osmosis, proses terjadinya tekanan osmosis dan contoh tekanan osmosis. Saya juga akan menyertakan perbedaan antara difusi dengan osmosis. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Pengertian tekanan osmosis ialah proses terjadinya pemindahan molekul pelarut yang bagiannya lebih encer menuju bagian yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Dengan kata lain tekanan ini juga dapat berasal dari pelarut yang konsentrasinya tinggi menuju pelarut yang konsentrasinya rendah (contohnya air). Membran semipermeabel tersebut memang harus dapat dilalui oleh pelarut, namun tidak berlaku untuk zat terlarutnya. Hal ini dikarenakan dapat menyebabkan sepanjang membran terjadi tekanan gradien.
Tekanan osmosis dapat terjadi melalui fenomena alami. Meski begitu tetap dapat dihambat dengan cara buatan yaitu bagian konsentrasi pekatnya lebih ditingkatkan tekanannya. Adapula yang menyebut tekanan osmotik sebagai sifat koligatif. Hal ini karena dipengaruhi oleh konsenrasi zat terlarutnya dan tidak terpengaruh oleh sifat zat terlarutnya.
Berdasarkan pendapat Van’t Hoff, besar osmosis dapat diketahui menggunakan rumus tertentu. Adapun rumus tekanan osmosisnya yaitu:
Keterangan:
Π = Tekanan Osmosis pada larutan (Atmosfer)
M = Molaritas pada larutan (mol/L)
R = Konstanta gas, nilainya 0,08205 L atm mol⁻¹K⁻¹
T = Suhu mutlak (°C + 273) K
Berdasarkan pendapat Van’t Hoff menyatakan bahwa semakin besar molaritas (konsentrasi) pada zat terlarutnya, maka semakin besar pula larutan osmosisnya. Selain rumus tekanan osmosis di atas. Adapula faktor yang mempengaruhi osmosis yaitu sebagai berikut:
Suhu
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis yang pertama ialah suhu. Suhu tersebut akan mempengaruhi gerak molekul. Apabila suhunya tinggi maka kadar resapannya akan lebih cepat, namun apabila suhunya rendah maka kadar resapannya akan melambat.
Ukuran Molekul yang Terserap
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis selanjutnya ialah ukuran molekul yang terserap. Peresapan molekul dapat terjadi dengan mudah jika ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan garis pusat yang terdapat pada lubang membran.
Ketebalan Membran
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis selanjutnya ialah ketebalan membrannya. Sebuah molekul memiliki kadar resapan dengan jarak tertentu yang berupa kadar songsang. Kadar resapan akan lebih cepat pada sebuah membran yang tipis jika dibandingkan dengan sebuah membran yang tebal.
Keterlarutan Lipid
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis selanjutnya ialah keterlarutan lipid. Peresapan molekul akan lebih cepat pada molekul yang keterlarutannya tinggi. Namun akan melambat pada molekul yang keterlarutannya rendah, misalnya lipid.
Luas Permukaan Membran
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis selanjutnya ialah luas permukaan membrannya. Semakin besar luas permukaan membran yang disediakan, maka semakin cepat pula kadar resapannya.
Proses terjadinya tekanan osmosis dapat dilakukan secara formal yakni melalui reverse osmosis yang artinya pemaksaan pelarut untuk melakukan tekanan yang lebih dari tekanan osmotiknya, dimana zat terlarut yang konsentrasinya tinggi harus menuju zat terlarut yang konsentrasinya rendah melalui membran semipermeabel.
Proses terjadinya tekanan osmosis melalui reverse dapat diaplikasikan dengan lebih besar. Contohnya pemisahan air murni yang berasal dari air payau maupun air laut. Air payau atau air laut tersebut akan ditekan dalam sebuah permukaan membran sehingga garam yang terdapat dalam air menipis dan dari sisi tekanan yang rendah akan memunculkan air minum murni. Reverse osmosis ini menggunakan membran yang memiliki lapisan pada matriks polimer, baik lapisan interfasial dipolimerisasi ataupun kulit membran asimetris.
Selanjutnya saya akan membahas tentang contoh tekanan osmosis. Tekanan ini dapat terjadi di dalam tubuh, di dalam tumbuhan ataupun di kehidupan kita sehari hari. Adapun bentuk contoh contoh osmosisnya yaitu sebagai berikut:
Contoh Tekanan Osmosis
Contoh Tekanan Osmosis Dalam Tubuh
Contoh Tekanan Osmosis di Kehidupan Sehari hari
Sekian penjelasan mengenai pengertian tekanan osmosis, rumus, proses terjadinya dan contohnya. Tekanan osmosis ialah proses terjadinya pemindahan molekul pelarut yang bagiannya lebih encer menuju bagian yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Tekanan Osmosis |
Dalam pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tentang pengertian tekanan osmosis, rumus tekanan osmosis, proses terjadinya tekanan osmosis dan contoh tekanan osmosis. Saya juga akan menyertakan perbedaan antara difusi dengan osmosis. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Tekanan Osmosis (Pengertian, Rumus, Proses Terjadi, dan Contohnya)
Pengertian tekanan osmosis ialah proses terjadinya pemindahan molekul pelarut yang bagiannya lebih encer menuju bagian yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Dengan kata lain tekanan ini juga dapat berasal dari pelarut yang konsentrasinya tinggi menuju pelarut yang konsentrasinya rendah (contohnya air). Membran semipermeabel tersebut memang harus dapat dilalui oleh pelarut, namun tidak berlaku untuk zat terlarutnya. Hal ini dikarenakan dapat menyebabkan sepanjang membran terjadi tekanan gradien.
Tekanan osmosis dapat terjadi melalui fenomena alami. Meski begitu tetap dapat dihambat dengan cara buatan yaitu bagian konsentrasi pekatnya lebih ditingkatkan tekanannya. Adapula yang menyebut tekanan osmotik sebagai sifat koligatif. Hal ini karena dipengaruhi oleh konsenrasi zat terlarutnya dan tidak terpengaruh oleh sifat zat terlarutnya.
Baca juga : Pengertian dan Jenis Jenis Molekul Beserta Contohnya
Rumus Tekanan Osmosis
Berdasarkan pendapat Van’t Hoff, besar osmosis dapat diketahui menggunakan rumus tertentu. Adapun rumus tekanan osmosisnya yaitu:
Π = M x R x T
Keterangan:
Π = Tekanan Osmosis pada larutan (Atmosfer)
M = Molaritas pada larutan (mol/L)
R = Konstanta gas, nilainya 0,08205 L atm mol⁻¹K⁻¹
T = Suhu mutlak (°C + 273) K
Berdasarkan pendapat Van’t Hoff menyatakan bahwa semakin besar molaritas (konsentrasi) pada zat terlarutnya, maka semakin besar pula larutan osmosisnya. Selain rumus tekanan osmosis di atas. Adapula faktor yang mempengaruhi osmosis yaitu sebagai berikut:
Suhu
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis yang pertama ialah suhu. Suhu tersebut akan mempengaruhi gerak molekul. Apabila suhunya tinggi maka kadar resapannya akan lebih cepat, namun apabila suhunya rendah maka kadar resapannya akan melambat.
Ukuran Molekul yang Terserap
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis selanjutnya ialah ukuran molekul yang terserap. Peresapan molekul dapat terjadi dengan mudah jika ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan garis pusat yang terdapat pada lubang membran.
Baca juga : Pengertian Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah Beserta Perbedaannya
Ketebalan Membran
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis selanjutnya ialah ketebalan membrannya. Sebuah molekul memiliki kadar resapan dengan jarak tertentu yang berupa kadar songsang. Kadar resapan akan lebih cepat pada sebuah membran yang tipis jika dibandingkan dengan sebuah membran yang tebal.
Keterlarutan Lipid
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis selanjutnya ialah keterlarutan lipid. Peresapan molekul akan lebih cepat pada molekul yang keterlarutannya tinggi. Namun akan melambat pada molekul yang keterlarutannya rendah, misalnya lipid.
Luas Permukaan Membran
Faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis selanjutnya ialah luas permukaan membrannya. Semakin besar luas permukaan membran yang disediakan, maka semakin cepat pula kadar resapannya.
Proses Terjadinya Tekanan Osmosis
Osmosis ialah proses alami. Ketika dalam sebuah membran semipermeabel memisahan dua cairan yang konsentrasinya berbeda, dimana akan terjadi keseimbangan potensial kimia yang membuat cairan cenderung akan bergerak dari konsetrasi rendah menuju konsentrasi yang tinggi.
Proses terjadinya tekanan osmosis dapat dilakukan secara formal yakni melalui reverse osmosis yang artinya pemaksaan pelarut untuk melakukan tekanan yang lebih dari tekanan osmotiknya, dimana zat terlarut yang konsentrasinya tinggi harus menuju zat terlarut yang konsentrasinya rendah melalui membran semipermeabel.
Contoh Proses Osmosis |
Proses terjadinya tekanan osmosis melalui reverse dapat diaplikasikan dengan lebih besar. Contohnya pemisahan air murni yang berasal dari air payau maupun air laut. Air payau atau air laut tersebut akan ditekan dalam sebuah permukaan membran sehingga garam yang terdapat dalam air menipis dan dari sisi tekanan yang rendah akan memunculkan air minum murni. Reverse osmosis ini menggunakan membran yang memiliki lapisan pada matriks polimer, baik lapisan interfasial dipolimerisasi ataupun kulit membran asimetris.
Contoh Tekanan Osmosis
Selanjutnya saya akan membahas tentang contoh tekanan osmosis. Tekanan ini dapat terjadi di dalam tubuh, di dalam tumbuhan ataupun di kehidupan kita sehari hari. Adapun bentuk contoh contoh osmosisnya yaitu sebagai berikut:
Contoh Tekanan Osmosis
- Air dalam tanah dapat diserap oleh sel akar tanaman melalui osmosis.
- Kentang yang diletakkan dalam air murni akan terus membengkak dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan kentang akan dialiri oleh air melalui osmosis.
Contoh Tekanan Osmosis Dalam Tubuh
- Pentransferan mineral dan garam yang terdapat dalam air melalui osmosis. Dalam tubuh akan mempertahankan konsentrasi osmosis air, garam dan glukosa ketika membran plasma sel telah dilalui oleh air. Maka dari itu pencegahan kerusakan sel dapat dilakukan melalui filtrasi osmotik.
Baca juga : Sifat Sifat Unsur, Senyawa dan Campuran Beserta Contoh Lengkap
- Keseimbangan cairan dalam tubuh ikan air tawar dapat dijaga melalui osmosis. Hal ini disebabkan dalam tubuh ikan terdapat konsentrasi garam yang lebih tinggi dibandingkan air disekelilingnya. Maka dari itu ikan ikan tersebut tidak harus minum air, karena tubuh mereka akan menyerap air secara spontan dan menghasilkan garam dalam tubuh.
Contoh Tekanan Osmosis di Kehidupan Sehari hari
- Efek osmosis dapat dirasakan ketika pembengkakan kulit tangan karena direndam dalam cucian dengan waktu yang lama.
- Penyusutan siput saat kita menuangkan garam ke tubuhnya sehingga akan terjadi difusi pada air akibat osmosis.
Daftar Perbedaan Difusi dengan Tekanan Osmosis
Perbedaan Difusi dengan Tekanan Osmosis |
Sekian penjelasan mengenai pengertian tekanan osmosis, rumus, proses terjadinya dan contohnya. Tekanan osmosis ialah proses terjadinya pemindahan molekul pelarut yang bagiannya lebih encer menuju bagian yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
0 Response to "Tekanan Osmosis (Pengertian, Rumus, Proses Terjadi, dan Contohnya)"
Posting Komentar