Ciri Ciri Candi Hindu dan Budha Beserta Perbedaannya
Ciri Ciri Candi Hindu dan Budha Beserta Perbedaannya - Di Indonesia banyak sekali peninggalan peninggalan sejarah, baik berupa peninggalan Kerajaan Islam, Hindu maupun Budha. Salah satu peninggalan sejarah yang cukup populer di Indonesia ialah candi Hindu dan candi Budha. Setiap jenis candi memiliki ciri ciri, seperti halnya ciri ciri candi Hindu dan ciri ciri candi Budha. Sebenarnya terdapat perbedaan candi Hindu dan Budha apabila dilihat dari berbagai hal.
Kerajaan kerajaan Hindu Budha di Indonesia pernah berjaya dimasa silam dan meninggalkan berbagai benda bersejarah. Misalnya saja candi dan prasasti yang sampai sekarang masih dipelihara dan dijaga. Dipenjuru negeri ini, kita sering menjumpai candi candi peninggalan Hindu Budha, terutama di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang ciri ciri candi Hindu, ciri ciri candi Budha beserta perbedaan candi Hindu dan Budha. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Perbedaan candi Hindu dan Budha dapat dilihat dari struktur bangunannya. Hal ini dapat dilihat dari ciri ciri candi Hindu dan ciri ciri candi Budha dibawah ini:
Dibawah ini terdapat ciri ciri candi Hindu yang meliputi :
Berdasarkan ciri ciri candi Hindu diatas, terdapat beberapa candi yang termasuk kedalam candi Hindu. Misalnya Candi Panataran, Candi Prambanan, Candi Kidal, Candi Arjuna, Candi Cangkuang, dan Candi Gedong Songo.
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu ciri ciri candi Hindu ialah struktur candinya yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu svarloka, bhurloka, dan bhuvarloka. Berikut penjelasan masing masing bagiannya:
Bhurloka (Kaki Candi)
Ciri ciri candi Hindu memiliki struktur kaki candi yang dinamakan Bhurloka. Bagian ini terletak di dasar candi dan merupakan lambang alam bawah atau dunia bawah. Bhurloka disebut alam bawah karena dihuni oleh makhluk makhluk golongan bawah, misalnya asura, manusia, hewan, raksasa, dan makhluk halus (iblis). Selain itu dibagian ini juga disebut sebagai alam kesengsaraan karena makhluk makhluknya mempunyai hawa nafsu. Sruktur kaki candi ini memiliki bentuk bujur sangkar atau segi empat. Kemudian dilengkapi dengan aliran air yang menyatu dengan tangga masuk dari pintu candi atau disebut "Jaladwara". Di sela sela tumpukan bhurloka bagian kiri dan kanan candi terdapat ukiran ukiran yang memiliki maksud tertentu.
Bhuvarloka (Tubuh Candi)
Ciri ciri candi Hindu juga memiliki struktur tubuh candi yang dinamakan Bhuvarloka. Bagian ini terletak di tengah candi. Bhuvarloka dianggap sebagai lambang tempat pensucian manusia agar batiniahnya menjadi sempurna. Bhuvarloka juga dilengkapi dengan pintu yang bagian atasnya terdapat "Kalamakara". Kalamakara merupakan kepala kara menyerupai iblis, dimana kepalanya berbentuk hewan perpaduan antara buaya, macan dan ikan. Kalamakara ini biasanya terdapat di pintu candi Hindu maupun candi Budha. Kalamakara yang terdapat dibagian pintu digunakan sebagai penolak bala, pengingat manusia tentang adanya kematian, penolak sial dan penolak ancaman batin pada candi. Jaman dahulu kala diceritakan memiliki wajah yang tampan menurut cerita Hindu dan Budha. Tetapi ia berubah menjadi raksasa buas yang memangsa hewan yang dijumpainya. Hal ini dikarenakan ia dikutuk oleh Sang Hyang Widhi. Kemudian pada akhirnya ia juga memakan dirinya sendiri dan hanya meninggalkan bagian kepalanya saja. Tubuh candi Hindu memiliki ruangan di bagian dalamnya.
Svarloka (Atap Candi)
Ciri ciri candi Hindu juga memiliki struktur atap candi yang dinamakan svarloka. Svarloka digunakan sebagai lambang dunia para dewa dan jiwa jiwa yang telah mencapai kesempurnaan. Bagian atas candi ini memiliki bentuk limas dengan tiga tingkatan. Tingkat teratas berbentuk kerucut. Kemudian bagian atap candi dilengkapi dengan rongga yang berbentuk batu persegi bergambar teratai. Atap ini merupakan lambang tahta dewa.
Di bawah ini terdapat ciri ciri candi Budha yang meliputi:
Berdasarkan ciri ciri candi Budha diatas, terdapat beberapa candi yang termasuk kedalam candi Budha. Misalnya Candi Sambisari, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi Plaosan, Candi Muara Takus, dan Candi Sojiwan.
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu ciri ciri candi Budha ialah struktur candinya yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu arupadhatu, kamadhatu, dan rupadhatu. Berikut penjelasan masing masing bagiannya:
Arupadhatu
Ciri ciri candi Budha memiliki struktur paling atas candi yang dinamakan Arupadhatu. Bagian teratas candi tersebut artinya tidak berwujud atau tidak berupa. Tingkatan paling atas candi ini digunakan sebagai lambang manusia yang tidak mempunyai ikatan dan nafsu, tetapi tidak sampai tingkat nirwana. Arupadhatu berbentuk stupa yang didalamnya terdapat rongga untuk patung Budha. Seperti halnya Candi Borobudur yang tingkatan tertingginya terdapat satu stupa besar dibagian paling atas dan ditambahkan dengan 10 stupa kecil lainnya. Stupa besar Candi Borobudur memiliki patung Budha yang kurang sempurna, tetapi patung tersebut telah dipindahkan ke museum Karmawibhangga.
Rupadhatu
Ciri ciri candi Budha juga memiliki struktur tengah candi yang dinamakan Rupadhatu. Tingkatan ini digunakan sebagai lambang dunia yang bebas nafsu tetapi mempunyai bentuk dan rupa. Rupadhatu juga digunakan sebagai lambang jembatan alam atas (Arupadhatu) dengan alam bawah (Kamadhatu). Struktur tengah ini memiliki relief yang memaparkan kegiatan Budha mengajar di Taman Lumbiri sehari hari.
Kamadhatu
Ciri ciri candi Budha juga memiliki struktur terbawah yang dinamakan Kamadhatu. Tingkatan paling bawah candi tersebut digunakan untuk lambang dunia manusia yang dipenuhi oleh nafsu. Dunia tersebut bertentangan dengan ideologi dan ajaran Budha karena timbul berbagai bentuk nafsu. Kamadhatu juga diartikan sebagai kehidupan anak manusia dalam memanjakan dirinya dengan berbagai bentuk kehidupan duniawi, nafsu, sikap egois dan hedonis.
Selanjutnya terdapat perbedaan candi Hindu dan budha. Perbedaan antara kedua candi tersebut terletak pada bentuk, struktur dan fungsi dari candi tersebut. Berikut beberapa perbedaan antara Candi Hindu dengan Candi Budha:
Demikianlah penjelasan mengenai ciri ciri candi Hindu, ciri ciri candi Budha beserta perbedaan candi Hindu dan Budha. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Kerajaan kerajaan Hindu Budha di Indonesia pernah berjaya dimasa silam dan meninggalkan berbagai benda bersejarah. Misalnya saja candi dan prasasti yang sampai sekarang masih dipelihara dan dijaga. Dipenjuru negeri ini, kita sering menjumpai candi candi peninggalan Hindu Budha, terutama di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang ciri ciri candi Hindu, ciri ciri candi Budha beserta perbedaan candi Hindu dan Budha. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Ciri Ciri Candi Hindu dan Budha Beserta Perbedaannya
Perbedaan candi Hindu dan Budha dapat dilihat dari struktur bangunannya. Hal ini dapat dilihat dari ciri ciri candi Hindu dan ciri ciri candi Budha dibawah ini:
Baca juga : Sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) Lengkap
Candi Hindu
Dibawah ini terdapat ciri ciri candi Hindu yang meliputi :
- Candi Hindu memiliki pintu masuk yang dilengkapi dengan kepala kala dan rahang bawah.
- Bentuk candinya ramping.
- Bentuk candi Hindu menyerupai komplek, dimana candi utamanya terletak dibelakang candi perwara. Misalnya candi Prambanan.
- Mempunyai Arca Dewi Trimuri.
- Dibagian puncaknya terdapat bentuk Ratna.
- Memiliki struktur candi seperti svarloka, bhurloka, dan bhuvarloka.
- Digunakan sebagai tempat menyembah dewa dan tempat memakamkan para raja.
Berdasarkan ciri ciri candi Hindu diatas, terdapat beberapa candi yang termasuk kedalam candi Hindu. Misalnya Candi Panataran, Candi Prambanan, Candi Kidal, Candi Arjuna, Candi Cangkuang, dan Candi Gedong Songo.
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu ciri ciri candi Hindu ialah struktur candinya yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu svarloka, bhurloka, dan bhuvarloka. Berikut penjelasan masing masing bagiannya:
Baca juga : Sejarah Republik Indonesia Serikat (Terbentuknya RIS, Konstitusi dan Permasalahan)
Bhurloka (Kaki Candi)
Ciri ciri candi Hindu memiliki struktur kaki candi yang dinamakan Bhurloka. Bagian ini terletak di dasar candi dan merupakan lambang alam bawah atau dunia bawah. Bhurloka disebut alam bawah karena dihuni oleh makhluk makhluk golongan bawah, misalnya asura, manusia, hewan, raksasa, dan makhluk halus (iblis). Selain itu dibagian ini juga disebut sebagai alam kesengsaraan karena makhluk makhluknya mempunyai hawa nafsu. Sruktur kaki candi ini memiliki bentuk bujur sangkar atau segi empat. Kemudian dilengkapi dengan aliran air yang menyatu dengan tangga masuk dari pintu candi atau disebut "Jaladwara". Di sela sela tumpukan bhurloka bagian kiri dan kanan candi terdapat ukiran ukiran yang memiliki maksud tertentu.
Bhuvarloka (Tubuh Candi)
Ciri ciri candi Hindu juga memiliki struktur tubuh candi yang dinamakan Bhuvarloka. Bagian ini terletak di tengah candi. Bhuvarloka dianggap sebagai lambang tempat pensucian manusia agar batiniahnya menjadi sempurna. Bhuvarloka juga dilengkapi dengan pintu yang bagian atasnya terdapat "Kalamakara". Kalamakara merupakan kepala kara menyerupai iblis, dimana kepalanya berbentuk hewan perpaduan antara buaya, macan dan ikan. Kalamakara ini biasanya terdapat di pintu candi Hindu maupun candi Budha. Kalamakara yang terdapat dibagian pintu digunakan sebagai penolak bala, pengingat manusia tentang adanya kematian, penolak sial dan penolak ancaman batin pada candi. Jaman dahulu kala diceritakan memiliki wajah yang tampan menurut cerita Hindu dan Budha. Tetapi ia berubah menjadi raksasa buas yang memangsa hewan yang dijumpainya. Hal ini dikarenakan ia dikutuk oleh Sang Hyang Widhi. Kemudian pada akhirnya ia juga memakan dirinya sendiri dan hanya meninggalkan bagian kepalanya saja. Tubuh candi Hindu memiliki ruangan di bagian dalamnya.
Svarloka (Atap Candi)
Ciri ciri candi Hindu juga memiliki struktur atap candi yang dinamakan svarloka. Svarloka digunakan sebagai lambang dunia para dewa dan jiwa jiwa yang telah mencapai kesempurnaan. Bagian atas candi ini memiliki bentuk limas dengan tiga tingkatan. Tingkat teratas berbentuk kerucut. Kemudian bagian atap candi dilengkapi dengan rongga yang berbentuk batu persegi bergambar teratai. Atap ini merupakan lambang tahta dewa.
Candi Budha
Di bawah ini terdapat ciri ciri candi Budha yang meliputi:
- Candi Budha digunakan sebagai tempat pemujaan.
- Candi tersebut memiliki struktur tingkatan seperti arupadhatu, kamadhatu, dan rupadhatu.
- Di bagian puncak candi terdapat stupa.
- Memiliki patung Budha.
- Bagian candi utamanya terdapat ditengah candi cand kecil. Contohnya candi Borobudur.
- Candi Budha memiliki relief yang mempunyai cerita sendiri.
- Bangunan candinya berbentuk tambun.
- Bagian pintu candi terdapat Kala yang mulutnya menganga tanpa rahang bawah. Kemudian dilengkapi dengan Makara ganda yang terletak disisi sisi pintu.
Berdasarkan ciri ciri candi Budha diatas, terdapat beberapa candi yang termasuk kedalam candi Budha. Misalnya Candi Sambisari, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi Plaosan, Candi Muara Takus, dan Candi Sojiwan.
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu ciri ciri candi Budha ialah struktur candinya yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu arupadhatu, kamadhatu, dan rupadhatu. Berikut penjelasan masing masing bagiannya:
Baca juga : Romusha Pada Masa Penjajahan Jepang (Ketenagakerjaan, Kekejaman dan Dampak)
Arupadhatu
Ciri ciri candi Budha memiliki struktur paling atas candi yang dinamakan Arupadhatu. Bagian teratas candi tersebut artinya tidak berwujud atau tidak berupa. Tingkatan paling atas candi ini digunakan sebagai lambang manusia yang tidak mempunyai ikatan dan nafsu, tetapi tidak sampai tingkat nirwana. Arupadhatu berbentuk stupa yang didalamnya terdapat rongga untuk patung Budha. Seperti halnya Candi Borobudur yang tingkatan tertingginya terdapat satu stupa besar dibagian paling atas dan ditambahkan dengan 10 stupa kecil lainnya. Stupa besar Candi Borobudur memiliki patung Budha yang kurang sempurna, tetapi patung tersebut telah dipindahkan ke museum Karmawibhangga.
Rupadhatu
Ciri ciri candi Budha juga memiliki struktur tengah candi yang dinamakan Rupadhatu. Tingkatan ini digunakan sebagai lambang dunia yang bebas nafsu tetapi mempunyai bentuk dan rupa. Rupadhatu juga digunakan sebagai lambang jembatan alam atas (Arupadhatu) dengan alam bawah (Kamadhatu). Struktur tengah ini memiliki relief yang memaparkan kegiatan Budha mengajar di Taman Lumbiri sehari hari.
Kamadhatu
Ciri ciri candi Budha juga memiliki struktur terbawah yang dinamakan Kamadhatu. Tingkatan paling bawah candi tersebut digunakan untuk lambang dunia manusia yang dipenuhi oleh nafsu. Dunia tersebut bertentangan dengan ideologi dan ajaran Budha karena timbul berbagai bentuk nafsu. Kamadhatu juga diartikan sebagai kehidupan anak manusia dalam memanjakan dirinya dengan berbagai bentuk kehidupan duniawi, nafsu, sikap egois dan hedonis.
Perbedaan Candi Hindu dan Budha
Selanjutnya terdapat perbedaan candi Hindu dan budha. Perbedaan antara kedua candi tersebut terletak pada bentuk, struktur dan fungsi dari candi tersebut. Berikut beberapa perbedaan antara Candi Hindu dengan Candi Budha:
Demikianlah penjelasan mengenai ciri ciri candi Hindu, ciri ciri candi Budha beserta perbedaan candi Hindu dan Budha. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
0 Response to "Ciri Ciri Candi Hindu dan Budha Beserta Perbedaannya"
Posting Komentar