Faktor Pendorong Pertumbuhan Penduduk
Faktor Pendorong Pertumbuhan Penduduk – Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
alami ( kelahiran dan kematian) serta faktor nonalami (migrasi). Berikut di
bawah ini merupakan penjelasan dari setiap faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk.
1.Kelahiran
Kelahiran atau
fertilitas atau natalitas sendiri secara umum dibedakan menjadi 3 yaitu angka kelahiran khusus, angka kelahiran kasar, dan
angka kelahiran umum. Berikut di bawah ini penjelasannya.
CBR = L : P × 1.000
Keterangan :
CBR:Angka kelahiran kasar
L:Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P:Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 : Angka Konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar dibedakan menjadi 3 kriteria yang menjadikan
acuan tinggi rendahnya angka kelahiran kasar.
ASBR = Li : Pi × 1.000
Keterangan:
ASBR: Angka kelahiran khusus(Age Specific Birth Rate).
Li : Jumlah kelahiran bayi dari wanita yang berada pada kelompok umur tertentu
Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
1.000 : Angka Konstanta
GFR = L : W(15 - 49) × 1.000
Keterangan:
GFR(General Fertility Rate ):Angka kelahiran umum
L :Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) :Jumlah penduduk wanita usia antara 15 sampai dengan usia 49 tahun yang terdapat pada pertenagahan tahun
pertengahan tahun.
1.000 : Angka konstanta Konstanta
Kelahiran atau natalitas memiliki 2 faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor penghambat.
Faktor pendorong terjadinya kelahiran (Pronatalitas)
antara lain :
Selain faktor pendorong terjadinya kelahiran ada juga
faktor yang menghambat terjadinya kelahiran (antinatalitas) antara lain :
2.Kematian (Mortalitas)
Kematian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
jumlah pertumbuhan penduduk. Kematian sendiri dapat dibedakan menjadi 3 jenis
yaitu angka kematian
kasar, angka kematian khusus, serta angka kematian bayi.
Angka Kematian kasar (ASDR) = M : P × 1.000
Keterangan:
M = Jumlah angka kematian yang terjadi selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 =Angka konstanta
Angka kematian kasar (CDR) dapat digolongkan menjadi
tiga macam yaitu rendah jika angka kematian kasar menunjukan angka kurang dari
sepuluh, sedang jika menunjukan angka antara 10-20, serta tinggi jika melebihi
20.
Angka kematian khusus = Mi : Pi × 1.000
Keterangan:
Mi = Jumlah angka kematian yang teradi pada kelompok usia tertentu
Pi = Jumlah penduduk yang terdapat pada kelompok tertentu
1.000 = Angka Konstanta
IMR = Jumlah kematian bayi usia kurang dari1 tahun/ Jumlah kelahiran bayi hidup
× 1.000
IMR dapat dikatakan rendah jika
angka menunukan kurang dari 35, dikatakan sedang jika angka menjukan antara 35
hingga 75, tinggi jika angka antara 75 hingga 125, dan sangat tinggi jika angka
yang ditunjukan melebihi 125.
Adapun juga faktor-faktor yang mendorong dan yang
menghambat terjadinya kematian atau mortalitas sebagi berikut.
Faktor pendorong terjadinya kematian
(promortalitas)
Faktor yang penghambat terjadinya kematian
(antimortalitas)
3.Migrasi
Migrasi atau perpindahan penduduk
dibedakan menjadi 2 yaitu migrasi internasional dan migrasi nasional.
Jenis-Jenis Migrasi Internasional
Jenis-Jenis Migrasi Nasional
1.Transmigrasi, merupakan
perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat menuju ke wilayah yang masih
longgar. Transimigrasi dibedakan menjadi transmigrasi umum ( transmigrasi yang
dibiayai oleh pemerintah),transmigrasi spontan (atas dasar kesadaran dan
kemauan penduduk itu sendiri), transmigrasi sektoral ( transmigrasi yang
dibiayai oleh pemerintah daerah asal dan daerah yang dituju),transmigrasi
swakarsa (biaya transimigrasi ditanggung transmigran sendiri), dan transmigrasi
khusus ( transimigrasi yang terjadi karena adanya suatu proyek sperti waduk dll
contohnya bedol desa)
2.Urabanisasi, adalah perpindahan
pendudk dari daerah desa menju daerah kota.
3.Ruralisasi, kembalinya penduduk
desa yang sebelumnya menetap dikota ( kembalinya pelaku urbanisasi)
4.Forensen, orang yang bertempat
tinggal didesa namun bekerja di kota sehingga setiap hari melakukan perjalanan
pulang-pergi dari desa ke kota dan sebaliknya(penglaju).
5.Weekend, yaitu perginya
orang-orang kota pada hari libur untuk mencari tempat peristirahatan.
6.Evakuasi, yaitu perpindahan
penduduk karena terjadinya gangguan bencana alam atau keamanan.
Artikel terkait :Pengertian, Ciri-Ciri serta Hakikat Ilmu Sosiologi
alami ( kelahiran dan kematian) serta faktor nonalami (migrasi). Berikut di
bawah ini merupakan penjelasan dari setiap faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk.
1.Kelahiran
Kelahiran atau
fertilitas atau natalitas sendiri secara umum dibedakan menjadi 3 yaitu angka kelahiran khusus, angka kelahiran kasar, dan
angka kelahiran umum. Berikut di bawah ini penjelasannya.
- Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate atau
bisa disingkat CBR merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi
yang terjadi per seribu penduduk. Angka kelahiran kasardapat kita dihitung menggunakan
rumus berikut ini.
CBR = L : P × 1.000
Keterangan :
CBR:Angka kelahiran kasar
L:Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P:Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 : Angka Konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar dibedakan menjadi 3 kriteria yang menjadikan
acuan tinggi rendahnya angka kelahiran kasar.
- Jika angka kelahiran kasar
kurang dari 20, mengindikasikan bahwa angka kelahiran kasar
termasuk kriteria rendah - Jika angka kelahiran kasar menunjukan angka 20 – 30, termasuk kriteria
sedang - Dan jika angka kelahiran kasar menunjukan angka lebih dari 30, kita dapat menyimpulkan
bawha angka tersebut termasuk kriteria tinggi
- Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate).
Angka kelahiran khusus Merupakan angka yang menunjukkan banyaknya tingkat kelahiran
bayi yang terjadi setiap 1.000 penduduk wanita yang berada pada kelompok umur
tertentu. Kita dapat menghitung ASBR (Age Specific Birth Rate dengan rumus sebagai berikut ini.
ASBR = Li : Pi × 1.000
Keterangan:
ASBR: Angka kelahiran khusus(Age Specific Birth Rate).
Li : Jumlah kelahiran bayi dari wanita yang berada pada kelompok umur tertentu
Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
1.000 : Angka Konstanta
- Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate atau bisa disingkat GFR merupakan
angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran yang terjadi setiap 1.000 wanita
yang berusia antara umur 15 – 49 tahun dalam jangka waktu satu tahun. Kita
menghitung angka kelahiran umum dengan menggunakan rumus berikut ini.
GFR = L : W(15 - 49) × 1.000
Keterangan:
GFR(General Fertility Rate ):Angka kelahiran umum
L :Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) :Jumlah penduduk wanita usia antara 15 sampai dengan usia 49 tahun yang terdapat pada pertenagahan tahun
pertengahan tahun.
1.000 : Angka konstanta Konstanta
Kelahiran atau natalitas memiliki 2 faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor penghambat.
Faktor pendorong terjadinya kelahiran (Pronatalitas)
antara lain :
- Anggapan orang
dulu yang menganggap bahwa banyak anak banyak rezeki. - Pernikahan di usia
muda (di usia dini). - Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunannya.
- Keinginan
seseorang untuk memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu. - Adanya penilaian tinggi terhadap anak, sehingga setiap
keluarga ingin supaya memiliki anak. - Serta rendahnya
tingkat pendidikan.
Selain faktor pendorong terjadinya kelahiran ada juga
faktor yang menghambat terjadinya kelahiran (antinatalitas) antara lain :
- program pemerintah keluarga berencana (KB).
- pembatasan batas
usia minimum untuk melakukan pernikahan. - pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri.
- kemajuan dibidang
iptek tentang obat-obatan. - penundaan usia pernikahan yang didasari dengan keadaan
ekonomi atau pendidikan yang dirasa belum cukup, - adanya rasa malu jika memiliki anak dengan jumlah banyak.
2.Kematian (Mortalitas)
Kematian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
jumlah pertumbuhan penduduk. Kematian sendiri dapat dibedakan menjadi 3 jenis
yaitu angka kematian
kasar, angka kematian khusus, serta angka kematian bayi.
- Angka
kematian kasar yaitu angka kematian yang menunjukan jumlah banyaknya kematian
yang terjadi per seribu penduduk dalam jangka waktu satu tahun. Angka kematian
kasar dapat kita hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Angka Kematian kasar (ASDR) = M : P × 1.000
Keterangan:
M = Jumlah angka kematian yang terjadi selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 =Angka konstanta
Angka kematian kasar (CDR) dapat digolongkan menjadi
tiga macam yaitu rendah jika angka kematian kasar menunjukan angka kurang dari
sepuluh, sedang jika menunjukan angka antara 10-20, serta tinggi jika melebihi
20.
- Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate)
merupakan angka yang menunjukkan banyaknya angka kematian per 1.000 penduduk
yang terdapat pada golongan usia tertentu dalam jangka waktu satu tahun. Kita dapat
menghitung angka kematian khusus menggunakn rumus sebagai berikut ini.
Angka kematian khusus = Mi : Pi × 1.000
Keterangan:
Mi = Jumlah angka kematian yang teradi pada kelompok usia tertentu
Pi = Jumlah penduduk yang terdapat pada kelompok tertentu
1.000 = Angka Konstanta
- Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate atau IMR merupakan angka yang menunjukkan banyaknya jumlah
kematian bayi per 1.000 kelahiran bayi hidup dalam jangka waktu satu tahun. Kita
dapat menghitung IMR menggunakan rumus Sebagai berikut berikut ini.
IMR = Jumlah kematian bayi usia kurang dari1 tahun/ Jumlah kelahiran bayi hidup
× 1.000
IMR dapat dikatakan rendah jika
angka menunukan kurang dari 35, dikatakan sedang jika angka menjukan antara 35
hingga 75, tinggi jika angka antara 75 hingga 125, dan sangat tinggi jika angka
yang ditunjukan melebihi 125.
Adapun juga faktor-faktor yang mendorong dan yang
menghambat terjadinya kematian atau mortalitas sebagi berikut.
Faktor pendorong terjadinya kematian
(promortalitas)
- Tingkat kesehatan masyrakat yang tergolong rendah
- Tejadi bencana alam yang menyebabkan koraban jiwa.
- Sarana dan prasarana kesehatan yang tidak mencukupi.
- Terjadinya perang
- Gizi buruk.
Faktor yang penghambat terjadinya kematian
(antimortalitas)
- Pengetahuan di bidang kedokteran semakin maju sehingga berbagai
penyakit dapat di sembuhkan. - Kondisi negara yang terbebas dari peperangan.
- Meningkatnya jumlah tenaga medis.
- Kesadaran masyarakat akan kesehatan dirinya sendiri.
3.Migrasi
Migrasi atau perpindahan penduduk
dibedakan menjadi 2 yaitu migrasi internasional dan migrasi nasional.
- Migrasi internasional, adalah
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Jenis-Jenis Migrasi Internasional
- Imigrasi, masuk penduduk dari
suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. - Emigrasi, keluarnya penduduk dari
suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap - Remigrasi, kembalinya penduduk ke
negara asalnya. - Turisme, orang yang berpergian ke
luar negeri atau negara lain untuk tujuan wisata.
- Migrasi Nasional, adalah
pepindahan penduduk yang terjadi dalam sebuah negara.
Jenis-Jenis Migrasi Nasional
1.Transmigrasi, merupakan
perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat menuju ke wilayah yang masih
longgar. Transimigrasi dibedakan menjadi transmigrasi umum ( transmigrasi yang
dibiayai oleh pemerintah),transmigrasi spontan (atas dasar kesadaran dan
kemauan penduduk itu sendiri), transmigrasi sektoral ( transmigrasi yang
dibiayai oleh pemerintah daerah asal dan daerah yang dituju),transmigrasi
swakarsa (biaya transimigrasi ditanggung transmigran sendiri), dan transmigrasi
khusus ( transimigrasi yang terjadi karena adanya suatu proyek sperti waduk dll
contohnya bedol desa)
2.Urabanisasi, adalah perpindahan
pendudk dari daerah desa menju daerah kota.
3.Ruralisasi, kembalinya penduduk
desa yang sebelumnya menetap dikota ( kembalinya pelaku urbanisasi)
4.Forensen, orang yang bertempat
tinggal didesa namun bekerja di kota sehingga setiap hari melakukan perjalanan
pulang-pergi dari desa ke kota dan sebaliknya(penglaju).
5.Weekend, yaitu perginya
orang-orang kota pada hari libur untuk mencari tempat peristirahatan.
6.Evakuasi, yaitu perpindahan
penduduk karena terjadinya gangguan bencana alam atau keamanan.
Artikel terkait :Pengertian, Ciri-Ciri serta Hakikat Ilmu Sosiologi
0 Response to "Faktor Pendorong Pertumbuhan Penduduk"
Posting Komentar